Nusra Institute memotret popularitas dan elektabilitas 3 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur setelah ditetapkan KPUD Provinsi NTB.
Adapun 3 pasangan calonnya yakni nomor urut 1 Sitti Rohmi Djalillah dan Musyafirin, nomor urut 2 Zulkieflimansyah-Suhaili Fadil Tohir, serta nomor urut 3 Lalu Muhamad Iqbal dan Indah Dharmayanti Putri.
Direktur Survei Nustra Institut M. Roby Satriawan menjelaskan, survei dilakukan pada 9-13 September 2024 dengan pertanyaan tertutup calon gubernur secara individu menempatkan Lalu Muhammad Iqbal pada posisi teratas dengan persentase 30,4 persen.
Selanjutnya disusul Sitti Rohmi dengan persentase 28,5 persen, kemudian Zulkieflimansyah dengan persentase 14,7 persen, ragu-ragu (undecided voters) dengan persentase 25,8 persen, dan Golput 0,6 persen.
Selisih antara Lalu Muhammad Iqbal dan Siti Rohmi masih dalam margin error.
Selanjutnya untuk calon wakil Gubernur NTB menempatkan Indah Dhamayanti unggul dengan 26,9 persen, disusul Suhaili 24,6 persen dan Musyafirin 12,0 persen, sedangkan yang masih ragu-ragu 35 persen dan golput 1,9 persen.
Selanjutnya pada simulasi 3 pasangan calon, Lalu Muhammad Iqbal - Indah Dhamayanti Putri 31,0 persen, Sitti Rohmi Djalilah - Musyafirin 29,3 persen.
Zulkieflimansyah - Suhaili 15,9 persen, dan Ragu-ragu atau belum menentukan pilihan 23,3 persen, serta Tidak Memilih/Golput 0,5 persen.
Iqbal Dinda yg sebelumnya pada survei bulan Juli 26,31 persen naik menjadi 31,0 persen.
Rohmi-Firin juga naik tapi tidak signifikan yakni dari sebelumnya 26,9 persen menjadi 29,3 persen.
Sementara pasangan Zul-Uhel merosot dari angka 29,0 persen di bulan Juni turun menjadi 15,9 persen terjadi penurunan sebesar 13,1 persen.
teknik pengambilan sampel survei dengan menggunakan metode multistage random sampling.
"Survei yang kami lakukan di Nusra Institute ini menggunakan populasi DPS pemilukada 2024, dengan jumlah sampel 1.000 orang responden dan margin error 3,16 persen dengan metode multistiage random sampling yang ditarik secara proporsional berdasarkan jumlah wajib pilih di 10 Kabupaten Kota, 49 dapil kabupaten, 100 Desa, dan 200 TPS Se-NTB, masing-masing TPS ditarik 5 Responden. Ada satu dapil kabupaten yang tidak terkena sampel di Kota Bima.
(*)