Dua hal penting tugas BPPD yaitu membangun citra pariwisata dan meningkatkan kunjungan wisatawan.
Dr Ali menegaskan, kehadiran Poltekpar Lombok sangat penting di BPPD karena membangun citra pariwisata harus lengkap dengan sarana dan prasarana sumberdaya yang dimiliki.
Kedepannya kata Dr Ali, produk pariwisata harus diperhatikan terlebih dahulu agar berkualitas. Tugas Poltekpar Lombok selama ini adalah memberikan pendidikan dan pengembangan SDM.
"Ketika berbicara SDM maka kita akan berbicara tentang produk pariwisata, termasuk SDM-nya. Berarti kualitas produk pariwisata sangat tergantung dari SDM-nya. Berarti kualitas atau citra pariwisata sangat tergantung dari kualitas pelayanannya," tegas Dr Ali.
Dr Ali menyebutkan, hal tersebut menjadi peran Poltekpar Lombok dalam fase menuju kesana. Oleh karena itu, apa yang dipromosikan oleh BPPD NTB, selanjutnya dikuatkan oleh Poltekpar Lombok.
Sebagai direktur Poltekpar Lombok, Dr Ali menyiapkan untuk memberikan penguatan yang sinergi dengan tugasnya BPPD NTB.
Ketika BPPD NTB promosi tentang kualitas pariwisata NTB, maka adanya benar karena dikuatkan salah satunya oleh Poltekpar Lombok di desa-desa wisata karena melakukan pengabdian masyarakat.
"Termasuk tadi tugas kami tadi melakukan penelitian yang bisa dimanfaatkan untuk kesana. Kan memang yang diharapkan dari BPPD NTB yaitu saya sebagai personal dan saya sebagai kelembagaan yaitu Poltekpar Lombok itu sendiri. Jadi saya juga memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mensupport fungsi dari BPPD NTB," pungkas Dr Ali.
Baca juga: Poltekpar Lombok Gelar Pelatihan Teknis Parekraf Berbasis Kompetensi untuk Pariwisata NTB
Sebagai informasi, Sekretaris Daerah NTB Lalu Gita Ariad melantik Pengurus BPPD Periode Tahun 2024-2027 yang berlangsung di Gedung Sangkareang Kantor Gubernur NTB, Senin (22/07/2024).
Adapun yang dilantik, diantaranya Ali Muhtasom dari Poltekpar Lombok, Ni Ketut Wolini dari Asosiasi PHRI NTB, Dewantoro Umbu Joka dari ASITA NTB, Sahlan M Saleh dari ASTINDO NTB, Badrun dari ASPPI NTB, H. Abdus Syukur dari PWI NTB, Lalu Fatwir Uzali dari HPI NTB, Valentry Akila dari Asosiasi Penerbangan dan Mohammad Mustamar Natsir dari Pakar Social Media Marketing.
(*)