Melalui momen Idul Adha, umat Islam berjuang untuk menjadi pribadi yang berani berkurban dengan segenap harta kekayaan, fikiran, tenaga waktu, perasaan.
Sebab, ketika ruh masih dikandung badan, rezeki berlimpah ruah, akal masih berputar sehat, mata masih terang memandang, tangan masih kuat menggenggam, maka tak ada alasan untuk tidak berqurban.
Apabila masa kematian telah sampai, di mana diperlihatkan surga atau neraka di pelupuk mata. Maka waktu tak akan dapat diputar lagi kebelakang, yang ada hanyalah penyesalan.
(*)
Syamsul Rizal, mahasiswa Pendidikan Ulama Tarji, Universitas Muhammadiyah.