Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Persoalan sekolah rusak dari tinggat SD hingga SMP masih menjadi permasalahan serius yang belum diselesaikan hingga saat ini di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Keberadaan sekolah rusak membutuhkan dana yang tidak sedikit sementara jumlah sekolah yang mengalami rusak ringan, sedang, dan berat cukup banyak.
Ketua DPRD Lombok Tengah, Muhammad Tauhid kepada Tribun Lombok menjelaskan, pihaknya dari legislatif tetap berupaya dan memperjuangkan soal perbaikan sekolah yang rusak ini ke pemerintah pusat dalam hal ini Kemendikbud.
Baca juga: Jabatan Kades Resmi Jadi 8 Tahun, DPRD Lombok Tengah Lakukan Revisi Perda Desa
Hal ini mengingat kemampuan anggaran daerah di Lombok Tengah saat ini belum mencukupi untuk perbaikan semua sekolah yang mengalami rusak.
Hal itu dilakukan agar persoalan mengenai perbaikan sekolah rusak bisa segera terselesaikan, terlebih lagi masih dalam suasana di peringatan Hari Pendidikan Nasional.
"Kita di Legislatif tetap memperjuangkan soal kondisi sekolah yang rusak ini, tentu dengan komunikasi ke pemerintah pusat (Kemendikbud), karena anggaran kita di daerah yang terbatas," ungkap Ketua DPRD Lombok Tengah M Tauhid.
Sementara itu, Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri mengatakan, persoalan sekolah rusak ini memang harus diprioritaskan karena ini menyangkut bagaimana memberikan fasilitas yang bagus untuk mencerdaskan anak bangsa.
Meski begitu, Pemkab Lombok Tengah tidak bisa langsung merebah semuanya, namun akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan anggaran daerah.
"Kita tetap perhatikan, namun akan kita perbaiki secara bertahap karena kondisi anggaran," ungkap Lalu Pathul Bahri.
Terpisah, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Lombok Tengah Jumadi menjelaskan, berdasarkan data di Krisna yang melengkapi dokumen tahun 2023 untuk rencana intervensi 2024, ada 167 sekolah yang layak untuk di rehab.
"Tapi dari sebanyak 639 Sekolah Dasar di Lombok Tengah semua memiliki kekurangan sarana," jelasnya.
Baca juga: DPRD Lombok Tengah Segera Bahas Peningkatan Infrastruktur Jalan di KUA-PPAS 2024
Selain dari dana DAK, rehab Sekolah Dasar juga akan dilakukan dengan anggaran yang bersumber dari APBD dan Pokir DPRD Lombok Tengah, namun berapa jumlah Sekolah Dasar yang akan direhab dari APBD dan Pokir tersebut, dirinya belum bisa membeberkan datanya.
"Jelasnya besok di tim data baru lengkap datanya," lanjutnya.
Dirinya mengungkapkan, sebagian besar Sekolah Dasar yang ada di Lombok Tengah saat ini, kondisinya masih membutuhkan rehab dan pembangunan ruang kelas baru.
"Hampir di 12 kecamatan ada saja yang butuh rehab dan pembangunan kelas baru serta ruang pendukung lainnya," terang Jumadi.
(*)