Berita Lombok Timur

Harga Jagung di Lombok Timur Rontok Hingga Rp4 Ribu Per Kilogram Jelang Panen Raya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para petani jagung mengangkut hasil panennya menggunakan truk di Kecamatan Suela, Lombok Timur.

"Kalau untuk hasil produksi jagung tahun ini kita belum ketahui jumlah pastinya, karena saat ini masih ada yang panen dan ada juga yang belum, seperti di kecamatan Suwela, Pringgabaya dan Sambalia," ujarnya.

Tahun ini wilayah Jerowaru mengalmi gagal panen karena banyak yang mati terdampak elnino. Sementara di Kecamatan, Suela, Pringgabaya dan Sambalia tanaman jagung rata-rata tumbuh subur.

Petani di Kecamatan Jerowaru sebelumnya diimbau untuk melakukan penanaman ulang.

Tapi rata-rata petani menolak untuk menanam jagung kembali dan memilih menanam tembakau.

Baca juga: DLHK NTB Ingatkan Petani Tak Menanam Jagung di Kawasan Hutan saat Musim Hujan

"Di luar Kecamatan Jerowaru petani jagung rata-rata bagus dan sukses. Kami tawarkan untuk menanam kembali tapi mereka menolak. Petani lebih memilih untuk menanam tembakau," katanya.

Harga jagung saat ini sudah mulai menurun di tingkat petani sejak Maret yakni Rp4.000- Rp 4.500 per kilogram.

"Padahal beberapa bulan lalu jagung merupakan salah satu komoditas yang menyebabkan terjadinya infalasi dengan harga Rp 8.000- 9.000 per kilogram.

"Sebelumnya jagung sempat menjadi pemicu terjadinya infalasi. Tetapi sejak bulan Maret-April ini harga jagung sudah mulai turun di harga Rp 4.000 perkilogram atau Rp 400 ribu per kwintal," tutupnya.

(*)

Berita Terkini