Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Pasangan kakek nenek Gebuh alias Papuq Badong (74) dan Madeng alias Baiq Badong (71) viral di media sosial setelah gubuk reotnya diunggah di Facebook.
Gebuh dan Madeng tinggal di Dusun Lentak II, Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Papuq Badong akhirnya angkat bicara soal cara bertahan hidup dengan tinggal di gubuk reot.
Walaupun istrinya terkadang di rumah lainnya, yang juga sama reotnya.
Baca juga: Rumah Reot Warga Desa Rembitan Lombok Tengah Viral di Medsos, Pemiliknya Kini Ramai Dapat Bantuan
Papuq Badong mengaku rumah yang sekali merupakan sumbangan dari tetangganya.
"Rumah tempat tinggal sekarang saya ini merupakan rumah sumbangan dari tetangga bernama Inaq Resi yang saat ini tinggal di Silak, Desa Kuta," jelas Papuq Badong.
Papuq Badong menjelaskan, selama ini untuk hidup sehari-hari, ia lebih banyak mengandalkan dari pinjaman tetangga.
Hal ini karena anaknya kerap merengek untuk dibelikan pulsa ataupun lainnya sebagai seorang anak remaja.
Papuq Badong membantah dirinya mempunyai uang ratusan juta berkat penjualan tanah sebagaimana dikatakan pemerintah setempat.
Baca juga: Pj Gubernur NTB Temukan Warganya Terpasung di Gubuk Kecil saat Blusukan Jumat Salam
Ia memang mengakui pernah menjual tanahnya ke tetangganya seharga Rp 5 juta.
Namun uang tersebut habis digunakan untuk membangun rumah batako.
"Saya pakai buat beli rumah namun sayangnya rumah tersebut roboh atap dan temboknya," jelas Papuq Badong.
Papuq Badong membantah anaknya seorang guide yang sukses dan mempunyai mobil.
Ia mengaku anaknya memang bekerja di Pantai Kuta namun hanya sebagai juru parkir saja.
Papuq Badong saat ini merasa bingung karena anaknya sudah tidak melanjutkan sekolah dua tahun setelah lulus sekolah dasar (SD).
Ia bingung jika melanjutkan ke sekolah menengah pertama (SMP).
Nantinya rumah pertama tersebut akan diambil anaknya yang lain seusai pulang dari Malaysia menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI).
Papuq Badong memelihara satu ekor anak kambing yang induknya mati saat ditinggal pergi membeli garam.
Papuq Badong menderita sakit katarak sementara Baiq Badong mengalami lumpuh ringan dan tidak bisa berjalan jauh.
Diketahui kakek nenek tersebut tinggal bersama anaknya Aditya alias Ocos (15) yang pendidikannya terhenti di Sekolah Dasar saja.
Baca juga: SD di Lombok Timur Rusak Terdampak Gempa 2018 Tak Kunjung Diperbaiki, Siswa Belajar di Gubuk Bambu
Kediaman Papuq Badong tampak sudah sangat tidak layak huni.
Rumah tersebut hanya berdinding pagar yang membuatnya tidak mampu menahan dinginnya cuaca saat dalam keadaan hujan lebat.
Saat hujan tiba, air masuk melalui celah-celah dinding pagar.
Selain itu, rumah tersebut juga hampir roboh sehingga harus ditahan menggunakan 12 batang kayu agar bisa menahan beban rumah.
(*)