Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Penjabat Wali Kota Bima Muahmmad Rum menyebut, pada masa kepemimpinannya dia akan fokus pada hal-hal mendasar yang menjadi kebutuhan masyarakat, terutama masalah ketersediaan air.
Dia menyebut, Kota Bima memang sering mengalami krisis air berish, sehingga masyarakat terkadang selang dua hari bergantian menerima saluran air PDAM.
Situasi ini tentu sering menjadi komplain dan aduan masyarakt, terlebih saat musim kering.
"Jadi masalah air ini masalah yang sangat mendasar, lebih bagus mati lampu daripada tidak ada air. Jadi tugas saya memastikan supaya air ini bisa benar-benar tersedia cukup bagi masyarakat Kota Bima," ucapnya, dalam Talkshow TribunLombok.
Baca juga: Prihatin Mantan Wali Kota Bima Ditahan KPK, Muhammad Rum Doakan Keluarga Tabah
Menurutnya mengedepankan program mendasar yang bersentuhan langsung dengan masyarakat adalah yang terpenting, sehingga masyarakaat dapat hidup dengan nyaman.
"Anggaran kita terbatas, waktu kita terbatas, jadi kita fokus ke hal-hal yang sifatnya bagaimana menyelesaikan persoalan masyarakat,"imbuhnya.
"Jadi kita ke hal-hal yang real aja lah, tidak usah terlalu banyak mimpi. Cukup kita optimalkan karna memang anggaran kita jujur sangat terbatas,"tegasnya.
Permasalahn air di Kota Bima dipastikan oleh Rum akan teratasi, dengan memfokuskan anggran ke masalah air.
Pihaknya sudah membentuk UPTD untuk memproses usulan anggaran penyebaran air bersih dan air minum untuk Kota Bima dan sudah disetjui oleh Pj Gubernur NTB.
Persoalan ketersediaan air di Kota Bima sudah menjadi hal urgent yang harus segera di atasi, karena selam ini Kota Bima mesih menumpang saluran dari PDAM kabupaten, sementara sumber airnya juga masih terbatas.
"Dengan adanya UPTD yang kita bentuk ini, kerja sama dengan BPBD Provinsi NTB insyaallah semuanya bisa terurai,"ucpanya.
UPTD yang dibentuk juga akan memaksimalkan potensi mata air yang ada di kota Bima.
(*)