Apakah boleh saya katakan Mas Budiman sedang melakukan kampanye agar PDIP dan Gerindra bersatu?
Maunya saya begitu secara konkret. Ditambah Golkar dan PAN mungkin tambah lebih baik lagi. Mungkin persatuannya bisa lebih kebal.
Atau mungkin Mas Budiman ingin mengatakan bacapresnya PDIP dan bacapresnya Gerindra disatukan?
Kalau soal sekonkret itu tidak menjadi fokus saya. Bukan domain saya. Fokus adalah persatuan nasional bukan hanya menghadapi pemilu 2024 tapi saya membayangkan ini berjangka panjang.
Kita tahu bahwa Indonesia ini tidak punya GBHN (garis besar haluan negara), tidak punya pembangunan jangka menengah dan jangka panjang antara 25 tahun ke depan.
Syarat untuk memastikan kita mencapai jangkauan jangka panjang tidak putus di tengah jalan atau tidak mandek dan tidak berbelok. Maka kekuatan politik ini bisa bertemu membahas persoalan strategis minimal sampai 2045.
Saya tidak tahu wajah manusia akan seperti apa tetapi tetap ada kesinambungan yang disepakati oleh partai-partai besar dan memang nasionalis untuk kemajuan NKRI berdasarkan Pancasila.
Apapun niat Anda, tetapi ini sudah menimbulkan kehangatan politik. Kalau saya boleh tahu apa yang sudah disampaikan kepada pengurus PDIP?
Kurang lebih sama seperti yang saya sampaikan saat diajak ngopi Pak Hasto. Ngobrol secara informal dengan Pak Bambang Pacul. Dan rata-rata kurang lebihnya mereka bisa memahami ini di mana untuk kebutuhan strategis yang tampaknya nggak ada terobosan-terobosan.
Mereka mengapresiasi langkah saya cukup diharapkan bermakna. Justru karena saya tidak menjadi caleg, pengurus partai sehingga saya punya kekuasaan secara individu untuk bertemu. Diharapkan ada persatuan nasional untuk menjawab tantangan-tantangan kita ke depan.
Setelah pertemuan 18 Juli apakah ada notifikasi langsung dari kolega karena ini kan menimbulkan pro dan kontra?
Iya tentu ada yang menantang, tetapi yang pro juga tidak sedikit. Minggu lalu saya kan ke Medan. Apa yang sampaikan itu menegaskan persatuan nasional dari semua unsur.
Unsur gerakan masyarakat sipil dan unsur agama. Bahkan belum ada satu artikel pun yang menyerang saya, justru artikel, blog, di Facebook mendukung.
Banyak orang mengaitkan pertemuan Anda ini dengan cara berpikirnya Pak Jokowi? Bagaimana pendapat Anda?
Bukan hanya Pak Jokowi, tapi ini juga sebenarnya cara berpikirnya Bu Megawati juga, Pak Prabowo, Pak Luhut, dan Pak Andika. Mereka yang sudah saya ajak bicara. Tapi sekali lagi saya tidak diperintahkan oleh tokoh-tokoh ini.