Dipulangkan karena Konflik di Sudan, Brida NTB Minta Mahasiswa Segera Melapor

Penulis: Robby Firmansyah
Editor: Sirtupillaili
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Brida NTB Amry Rakhman minta mahasiswa NTB yang kuliah di Sudan segera lapor apabila ingin lanjutkan studinya keluar negeri, Rabu (2/8/2023).

Laporan wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Nusa Tenggara Barat (NTB) Amry Rakhman meminta kepada mahasiswa NTB yang akan melanjutkan pendidikan di Sudan segera mendatanginya.

Dikatakan Amry, pengiriman mahasiswa keluar negeri dulu bukan melalui Brida.

Sehingga saat ini dirinya meminta apabila mahasiswa yang dipulangkan karena konflik kemarin segera melapor.

Hal ini guna memastikan bahwa mahasiswa NTB tersebut bisa melanjutkan pendidikannya.

Soal akan tetap melanjutkan pendidikan di Sudan atau pindah ke kampus dalam negeri, itu diberikan sepenuhnya ke mahasiswa yang bersangkutan.

Baca juga: Kurangi Polusi di Kota Bima, Pembuatan Batu Bata Tanpa Pembakaran Diriset Brida

"Paling tidak datang konsultasi, supaya kita tau apa yang harus kita lakukan. Tapi intinya belum, sampai hari ini untuk menyampaikan apa yang mereka inginkan," kata Amry kepada TribunLombok.com, Rabu (2/8/2023).

Lebih lanjut, Amry menjelaskan beberapa mahasiswa yang melanjutkan pendidikannya di luar negeri dulu menerima beasiswa Baznas dan biaya pribadi.

Sementara saat terjadi konflik kemarin, Brida hanya membantu memulangkan saja.

Dikatakan Amry, pihaknya meminta apabila mahasiswa NTB tersebut berkeinginan untuk melanjutkan kembali studi keluar negeri, khususnya negara konflik Brida NTB akan memastikan kondisinya aman dan beasiswa masih berlanjut.

"Kalau dia berangkat lagi kita pastikan kondisinya aman, kampusnya nerima lagi, sumber beasiswanya bisa berlanjut atau tidak harus di cek dulu," jelas kepala Brida NTB tersebut.

Apabila beasiswa yang diterima mahasiswa tersebut tidak bisa dilanjutkan, Kepala Brida NTB meminta mereka segera bersurat secara resmi ke Brida NTB.

Hal ini untuk menyiapkan langkah yang akan diambil oleh pemerintah, demikian diungkapkan Amry.

Sehingga solusi yang akan diambil pemerintah dalam hal ini Brida NTB, bisa mencari jalan tengah.

"Apapun langkah yang ditempuh harus ada dari dianya datang, karena dia yang dalam tanda kutip berkorban," kata Amry.

Kalau pun nantinya mahasiswa tersebut tetap berangkat secara individu ataupun tidak melalui Brida.

Amry berharap mereka tetap melalui jalur prosdural yang resmi, serta kampusnya menerima.

(*)

Berita Terkini