Penjelasan Polisi Soal Aktivitas Tak Wajar Pelaku dan Korban Mutilasi Mahasiswa di Yogyakarta

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi TKP mutilasi mahasiswa di Turi, Sleman, Yogyakarta dan Polda DIY menunjukkan barang bukti. Pendalaman penyebab meninggalnya korban membutuhkan waktu dengan mencocokkan dengan keilmuan terkait scientific investigation, psikologi forensik, psikologi klinis, tes DNA.

TRIBUNLOMBOK.COM - Motif pelaku mutilasi mahasiswa di Sleman, Yogyakarta karena panik aktivitas tak wajar berujung korban meninggal dunia.

Pelaku W (20) serta RD (28) mengundang korban RTA ke kosnya untuk melakukan aktivitas tak wajar secara bersama-sama.

Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi mengatakan, aktivitas tak wajar dimaksud baru sampai pada penjelasan yakni kekerasan satu sama lain.

Namun, Endriadi tak menjelaskan detail terkait aktivitas tak wajar yang dilakukan oleh kedua pelaku dan korban.

"Jadi terkait (aktivitas tak wajar), sementara bahasa kami (menggunakan) bahasa tidak wajar," bebernya, Selasa (18/7/2023).

Baca juga: Alasan Pelaku Mutilasi Mahasiswa di Jogja: Panik Setelah Korban Tewas karena Aktivitas Tak Wajar

"Mereka tergabung di sebuah komunitas yang mempunyai aktivitas enggak wajar."

"Mereka melakukan kegiatan berupa kekerasan satu sama lain."

"Ini terjadi berlebihan, sehingga mengakibatkan korban meninggal," beber Endriadi.

Wadirreskrimum Polda DIY, AKBP Tri Panungko menambahkan, pihaknya akan membeberkan hasil pendalaman secara lengkap terkait aktivitas tak wajar dimaksud.

"Pendalaman membutuhkan waktu dengan mencocokkan dengan keilmuan terkait scientific investigation, psikologi forensik, psikologi klinis, tes DNA."

"Hasil ini kita cocokkan, (sehingga) data sudah akurat pasti kita sampaikan, kita tidak mau berspekulasi," terangnya.

Pelaku Panik Korban Meninggal Dunia

ketiganya memutuskan untuk bertemu setelah janjian melalui media sosial komunitas.

Pelaku RD kemudian datang ke Yogyakarta atas ajakan W, untuk menemui korban.

Setibanya di Yogyakarta, RD dijemput oleh W. Keduanya kemudian pergi ke kos RTA pada Selasa (11/7/2023).

Halaman
123

Berita Terkini