"Tidak boleh aji mumpung," lanjutnya.
Dokter Rakhmad Abadi menambahkan, menjadi petugas medis di event internasional ini cukup berat.
Tugasnya yang penuh resiko dan membutuhkan kecepatan tinggi dalam memberikan layanan medis.
Seperti halnya Dokter Eko, tidak ada foto atau dokumentasi kebersamaannya dengan Marquez.
"Waktu Marquez di medical center saya di samping Marquez itu menunggu hasil pemeriksaan dan tidak ada foto, karena memang tidak boleh."
Baca juga: RSUD NTB Siapkan Medical Center di MXGP Samota dengan 8 Dokter Spesialis dan 76 Perawat
Apabila sampai ada foto atau rekaman saat sedang menangani rider, maka itu sudah dipastikan tidak boleh bertugas menangani event balapan lagi.
Bukan hanya di MotoGP, dokter Rakhmad juga menceritakan saat ia sebagai dokter Timnas Indonesia waktu Asian Games.
"Waktu Indonesia menang, kita sebagai warga negara kan ingin sekali bersorak merayakan kemenangan negara kita, tapi itu tidak boleh."
Tim medis itu harus benar-benar netral.
"Kalau ketahuan seperti itu bisa dicoret lisensinya sebagai petugas medis event internasional," tutupnya.
(*)