TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA - Rencana Ketua DPP PDIP, Puan Maharani bertemu dengan Ketum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) langsung mengundang beragam komentar dari para politikus.
Maklum, hubungan PDIP dengan Demokrat dalam 20 tahun terakhir kurang harmonis dampak Pilpres 2004 lalu.
Baca juga: DPW NasDem NTB Yakin Koalisi Perubahan Solid dan Baik-baik Saja Meski AHY Dibidik PDIP
Untuk mengawali pertemuan para putra mahkota tersebut, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto dan Sekjen Demokrat, Teuku Riefky Harsya, telah bertemu untuk merealisasikan rencana tersebut.
Hasto Kristiyanto dan Teuku Riefky Harsya membahas rencana itu di sebuah restoran di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Minggu (11/6/2023).
Karuan saja, peristiwa politik itu membuat NasDem dan PKS memberi tanggapan. Mengingat, Demokrat, NasDem, dan PKS, merupakan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) untuk mengusung Anies Baswedsan sebagai Capres.
Sementara PDIP mengusung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai bakal Capres untuk Pilpres 2024.
Partai NasDem mencurigai PDIP memiliki niat buruk memecah belah Koalisi Perubahan di balik rencana pertemuan Puan dengan AHY.
"Kalau ada niat memecah belah ada menggerogoti Koalisi Perubahan gimana? Mungkin saja mereka punya niat kurang baik," ujar Ketua DPP NasDem, Effendi Choiri atau Gus Choi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (12/6/2023).
Namun, Gus Choi meyakini Demokrat memiliki 'iman' yang kuat dan tidak tergoda meninggalkan Koalisi Perubahan. "Tapi NasDem percaya sama Demokrat. Iman Demokrat tetap kuat bersama koalisi perubahan. NasDem tidak pernah takut dikhianati," kata dia.
Walau demikian, Gus Choi menyebut Partai NasDem akan tetap kuat apabila akan dikhianati. Apalagi, ketiga Parpol sudah meneken kesepakatan yang termaktub dalam piagam koalisi perubahan.
"Karena kalau dikhianati harus gembira karena dapat pahala. Kalau berkhianat atau mengkhianati dapat dosa dan kutukan," jelasnya.
Sejauh ini, kata Gus Choi, koalisi perubahan tetap solid untuk mengusung Anies sebagai Capres.
"Koalisi perubahan tetap solid. Mantab. Tidak akan goyah. Saling mempercayai. Semua kesepakatan telah dituangkan dalam piagam koalisi perubahan. Tapi masing-masing partai tetap punya hak untuk membuka komunikasi dengan partai apapun," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, menyebut rencana pertemuan Puan dan AHY sebagai silaturahmi politik biasa. Sebab, kata dia, hal itu dilakukan semua partai menjelang kontestasi politik.
Mardani mengatakan, PKS pun tidak khawatir jika nantinya Demokrat akan 'nyebrang' dengan gerbong koalisi PDIP. Pasalnya, ketiga Parpol di Koalisi Perubahan sudah meneken piagam kerjasama.