Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) KPU Kota Bima menghadapi tantangan tersendiri saat ini.
Terutama Pantarlih yang berada di wilayah penduduk dengan mata pencaharian utama sebagai petani yang tinggal di perbukitan.
Saat musim tanam seperti ini, Pantarlih harus naik perbukitan dan pegunungan di Kota Bima.
Pasalnya, kegiatan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) data pemilih untuk penyelenggaraan Pemilu 2024 sedang berlangsung.
Untuk mencocokkan dan meneliti data pemilih tersebut, Pantarlih harus mendatangi warga dari rumah ke rumah.
Baca juga: 400 Orang Petugas Pantarlih di Kota Bima Dilantik
Bagi warga yang tidak berhasil ditemui di rumahnya karena sedang berladang, Pantarlih pun melakukan Coklit hingga ke ladang mereka.
Seperti yang dilakukan Pantarlih di Kelurahan Dodu dan Kelurahan Nungga, Kecamatan Rasana’e Timur, beberapa hari yang lalu.
Ketua KPU Kota Bima Mursalin menjelaskan, pelaksanaan Coklit yang dimulai dari tanggal 12 Februari 2023 tersebut melibatkan 400 Petugas Pemutahiran Data Pemilih (Pantarlih) yang tersebar di 41 kelurahan yang ada di Kota Bima.
Dalam melaksanakan Coklit Pantarlih akan mendatangi warga dari rumah ke rumah.
Dalam pelaksanaan Coklit tersebut, Pantarlih akan mencocokkan data pemilih dengan dokumen kependudukan yang dimiliki oleh warga masyarakat.
Kemudian, dilanjutkan dengan pemasangan atau penempelan stiker tanda terdaftar dalam daftar pemilih, di setiap rumah warga yang telah Coklit.
Lanjut Mursalin, selain mendatangi warga dari rumah ke rumah, ada beberapa Pantarlih yang harus menemui warga di ladang mereka.
Karena sebagain besar masyarakat yang berada di kelurahan tersebut beraktifitas sebagai petani.
Sehingga mereka akan sangat jarang sekali bisa ditemui di rumahnya.