Berita Bima

Tren Pasien Demam Berdarah di RSUD Bima Masih Tunjukkan Kenaikan

Penulis: Atina
Editor: Wahyu Widiyantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Situasi di ruang IGD RSUD Bima, Rabu (1/2/2023). Meski ada lonjakan pasien demam berdarah, ketersediaan tempat tidur atau bed di RSUD Bima mencukupi.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Hingga saat ini, RSUD Bima masih terus menerima pasien rujukan dengan diagnosa demam berdarah.

Data yang diperoleh dari Humas RSUD Bima, selama Januari 2023 pihaknya sudah menerima 123 pasien rujukan dengan diagnosa Demam Berdarah.

Dari jumlah tersebut, saat ini masih ada 21 pasien yang dirawat dan 12 orang di antaranya meninggal dunia.

"Yang meninggal itu tiga orang dari Kota Bima dan sembilan orang dari Kabupaten. Itu berdasarkan yang dirawat di RSUD Bima," ungkap Humas RSUD Bima, dr Sucipto.

Jika dilihat asal pasien, dari 123 orang terjangkit Demam Berdarah, 53 orang orang di antaranya berasal dari Kota Bima dan 70 orang lainnya dari Kabupaten Bima.

Baca juga: Sempat Melonjak, Tren Kasus Demam Berdarah di Kabupaten Bima Alami Penurunan

"Tahun lalu tidak sebanyak ini," ungkap pria yang akrab disapa dr Cipto tersebut.

Ia pun mengatakan, tren pasien demam berdarah yang dirawat di RSUD Bima masih akan mengalami penambahan karena cuaca yang masih mendukung.

Menurut Cipto, fenomena naiknya kasus demam berdarah di Bima saat ini merupakan bagian dari siklus lima tahunan.

Hal tersebut juga berdasarkan analisa dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Meski ada lonjakan pasien demam berdarah, Cipto memastikan ketersediaan tempat tidur atau bed di RSUD Bima mencukupi.

Begitu pun dengan ketersediaan tenaga medis, masih terpenuhi.

"Ada 200 bed di sini (RSUD Bima). Kami juga telah sediakan bed tambahan jika terjadi lonjakan kasus lagi, " tegasnya.

Ditanya kasus pasien demam berdarah yang meninggal dunia, menurut Cipto, pasien tersebut merupakan rujukan dari Puskesmas.

Kemudian, kondisinya sudah dalam shock berat sehingga ketika ditangani sulit untuk distabilkan kembali.

Halaman
12

Berita Terkini