TRIBUNLOMBOK.COM - Dua tahun setelah berdiri, organisasi Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (WNDI) langsung membangun gedung NWDI Center.

Gedung NWDI Center yang dibangun di atas tanah wakaf seluas 1 hektare ini berada di Jalan Dr Sodejono (Lingkar Selatan), Kelurahan Jempong Baru, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pembangunan gedung NWDI Center tersebut mulai dibangun pada Selasa tanggal 15 Jumadil Akhir 1443 H/18 Januari 2022.

Pembangunan gedung NWDI Center ini bersamaan dengan Muktamar pertama Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah di bawah kepemimpinan TGB Muhammad Zainul Majdi.

Gedung NWDI Center akhirnya diresmikain Gubernur Provinsi NTB Zulkieflimansyah pada hari Sabtu 7 Januari 2023.

Baca juga: Tujuan Dibentuknya Nahdlatul Wathan hingga Lahirnya Madrasah NWDI dan NBDI

Gedung NWDI Center tersebut nantinya akan menjadi pusat kegiatan organisasi NWDI dalam menjalankan fungsi-fungsi organisasinya.

Ketua Umum PB NWDI TGB Muhammad Zainul Majdi mengatakan, gedung NWDI Center ini akan menjadi gedung serbaguna untuk melaksanakan berbagai kegiatan.

Mulai dari kegiatan pendidikan, sosial, dakwah, dan pengembangan ekonomi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Kota Mataram, NTB.

Pembangunan gedung NWDI Center ini sudah dinantikan cukup lama oleh jemaah Nahdlatul Wathan.

TGB Muhammad Zainul Majdi berharap dengan niat yang baik dan sudah lama, lebih dari 10 tahun lamanya kehadiran gedung NWDI Center ini benar-benar bisa membantu mengembangkan organisasi.

“Tanah ini. Di tempat yang Insya Allah barokah," kata TGB Muhammad Zainul Majdi saat peletakan batu pertama tahun 2022 silam.

Lebih lanjut TGB Muhammad Zainul Majdi memaparkan, dengan jumlah penduduk dan ekonomi yang tidak sebesar daerah lain, NTB tetap bisa menyumbang legesi bagi bangsa Indonesia.

“Kita bisa memberikan pengaruh besar untuk Indonesia dengan jalan membangun pusat-pusat pendidikan yang berkulitas di daerah kita,” ucapnya.

Seperti yang dilakukan pendiri Nahdlatul Wathan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid yang mendapat julukan Al-Ampenani.

Dia mengharumkan nama Ampenan di kalangan ulama tanah suci Makkah walau mereka tidak pernah ke Indonesia.