Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Warga Nahdlatul Wathan (NW) antusias menyambut perayaan Hari Ulang Tahun (Hultah) Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI).
Hal ini terlihat saat pembuatan terop tradisional dari daun kelapa atau yang disebut sebagai "Tetaring" di lapangan Hj St Raihanun Zainuddin AM, Pontren Syaikh Zainuddin NW Anjani, Minggu (8/10/2023).
Warga NW berdatangan sejak pukul 07.00 Wita mengangkut bahan pembuatan tetaring, seperti linggis, bambu, parang, kelansah (anyaman daun kelapa) dan lain-lain.
Bahkan ada pengurus Cabang NW pada hari sebelumnya mengangkut bahan-bahan yang digunakan.
Setelah dibuka dan mendapat komando dari Koordinator tetaring, jemaah NW serentak mulai membangun.
Panitia Hultah membagi jatah lahan pembuatan Tetaring kepada Pengurus Cabang NW se-Pulau Lombok untuk dikerjakan bersamaan, sehingga kekompakan terlihat dan bisa saling bantu.
Koordinator Divisi Tetaring Panitia Hultah ke-88 Madrasah NWDI TGH M Muzayyin Shabri mengatakan, pada Hultah tahun ini pihaknya melibatkan Pengurus Daerah NW se-Pulau Lombok untuk membuat tetaring di medan Hultah.
"Alhamdulillah seperti tahun-tahun sebelumnya lokasi atau medan Hultah yang luasnya kurang lebih 3 hektare ini bisa dituntaskan hanya 3-4 jam saja," ucapnya.
Pembuatan tetaring dimulai dari pukul 08.00 Wita, dan karena kekompakan warga NW yang hadir pada kesempatan itu, pengerjaannya bahkan pukul 12.00 Wita sudah selesai semua.
"Bahkan ada Pengurus Cabang NW selesai di bawah jam 11,” tuturnya.
Untuk teknis pelaksanaan, kata TGH Muzayyin, pembuatan tetaring tetap seperti pada Hultah sebelumnya dengan membagi lokasi per cabang NW.
"Tahun ini kita menggunakan tiang tetaring sekitar 70 persen dengan menggunakan pipa besi. Mudah-mudahan pada Hultah tahun depan sudah 100 persen tetaring Hultah bertiang besi."
"Tapi untuk atap tetaring akan terus mempertahankan dengan daun kelapa (kelabang), melestarikan budaya yang ditinggalkan Pendiri NW almagfurlah Maulanasyaikh," ujarnya.
TGH M Muzayyin Shabri menyampaikan ucapan terima kasih kepada jamaah Nahdlatul Wathan, yang terus dengan semangat tinggi melanjutkan tradisi Sunnatan Hasanatan (tradisi baik red) yang telah diwariskan sang Mahaguru Al-Magfurulah Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.