Status ini dikeluarkan ketika diestimasi potensi gelombang tsunami akan terjadi dengan ketinggian 0.5 meter hingga sekitar 3 meter.
“Di peta warna oranye. Potensi tsunami antara 0.5 meter sampai sekitar 3 meter,” ujar Daryono.
Pada level ini, sirine harus dibunyikan dan masyarakat harus melakukan evakuasi meninggalkan pantai.
“Sirine harus dibunyikan. Sirine bukan peringatan dini, tapi perintah evakuasi,” ujar dia.
3. Awas
Bagaimana dengan status awas? Status awas merupakan perintah untuk melakukan evakuasi secara menyeluruh.
Pada kondisi ini, ketinggian gelombang tsunami yang terjadi diperkirakan bisa mencapai lebih dari 3 meter.
“Satatus Awas, warna merah di peta. Estimasi gelombang tsunami diperkirakan di atas 3 meter. Ini Evakuasi menyeluruh,” kata Daryono.
Baca juga: BREAKING NEWS: Gempa M 7,9 Guncang Daerah Maluku Tenggara Barat, BMKG: Berpotensi Tsunami
Status awas biasanya diikuti sirine sebagai penanda masyarakat harus melakukan evakuasi.
Lebih lanjut, Daryono menjelaskan, sirine yang dibunyikan adalah berdasarkan saran dari BMKG berdasarkan permodelan tsunami di BMKG yang kemudian diteruskan kepada pemerintah kabupaten atau provinsi atau kota di mana wilayah berpotensi berada.
Berikut nama daerah serta status peringatannya untuk gempa di Maluku:
Status Siaga
Maluku Tengah
Kepulauan Maluku Tenggara
Maluk Tenggara Barat P. Yamdena
Kota Ambon
Status Waspada
Maluku Tenggara
Seram Bagian Timur
Seram Bagian Barat
Buru
Wakatobi
Kendari Pulau Watulumango
Kepulauan Kendari
Konawa Bagian Selatan
Kota Kendari
Kendari
(Kompas/ TribunLombok)