Nelayan Sumbawa Tenggelam di Bangka
Diterjang Gelombang Dahsyat, 8 Nelayan Asal Pulau Bungin Sumbawa Hilang di Laut Bangka
Delapan nelayan Sumbawa dilaporkan hilang setelah kapal yang mereka tumpangi dihantam gelombang besar di perairan Bangka Belitung.
Penulis: Rozi Anwar | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar
TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA - Duka mendalam menyelimuti warga Desa Pulau Bungin, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sebanyak delapan nelayan asal desa tersebut dilaporkan hilang setelah kapal yang mereka tumpangi dihantam gelombang besar di perairan Karang Mardalena, dekat Pulau Gelasa, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Peristiwa memilukan itu terjadi pada Jumat dini hari, 15 Agustus 2025. Kapal naas tersebut diketahui berangkat dari Pelabuhan Perikanan Tanjung Pandan pada 14 Agustus, membawa sembilan awak. Namun hanya satu orang yang berhasil selamat: Hamzah, sang juragan kapal.
"Benar, delapan warga kami masih belum ditemukan. Harapan kami mereka bisa segera ditemukan dalam keadaan selamat. Sudah lima hari mereka hilang di laut," ujar Kepala Desa Pulau Bungin, Jailani, saat dihubungi pada Selasa (19/8/2025).
Hamzah ditemukan oleh seorang nelayan lokal bernama Afen pada Minggu pagi, 17 Agustus, sekitar pukul 07.20 WIB.
Dalam kondisi sangat lemah, kedinginan, dan hampir tak sadarkan diri, Hamzah terapung di laut selama tiga hari hanya berpegangan pada potongan gabus sebelum akhirnya tersangkut di bagang milik Afen.
Beruntung, Afen langsung memberikan pertolongan pertama sebelum Hamzah dievakuasi tim SAR. Meski selamat secara fisik, Hamzah masih mengalami trauma berat dan belum dapat banyak memberikan keterangan lebih lanjut.
Dari penuturan Hamzah, delapan anak buah kapal yang belum ditemukan adalah, Yogi (20), Taufik (27), Rizki (22), Niko (30), Salim (32), Mances (30), Abi Mayu (18) dan Jordi (25).
Pihak keluarga di Pulau Bungin pun tengah diliputi kecemasan dan kesedihan mendalam. Beberapa dari mereka sempat melakukan video call dengan Hamzah usai ia diselamatkan, namun tidak banyak informasi yang bisa digali karena kondisi psikologisnya yang belum stabil.
"Kami mohon bantuan dan perhatian dari Pemda Sumbawa agar segera berkoordinasi dengan Pemprov Bangka Belitung untuk mempercepat upaya pencarian," pinta Jailani.
Baca juga: Peringati HUT ke-80 RI, Puluhan Nelayan Labuhan Lombok Konvoi Kibarkan Merah Putih di Teluk Kayangan
Hingga saat ini, pihak desa terus berupaya menjalin komunikasi dengan tim SAR di Bangka Belitung guna memperoleh perkembangan terbaru. Namun, waktu yang terus berjalan tanpa kabar membuat keluarga korban semakin gelisah.
"Sebenarnya keluarga di Bungin sudah mulai pasrah, tapi kami tetap berharap ada keajaiban. Kami belum menyerah," tambah Jailani
Upaya pencarian masih terus dilakukan oleh Basarnas Bangka Belitung dengan melibatkan berbagai unsur, termasuk nelayan lokal. Namun, cuaca buruk dan kondisi ombak yang tinggi menjadi tantangan besar di lapangan.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.