Desa adat Sasak ini memiliki memiliki 30 rumah tradisional yang berjejer menghadap ke arah timur.
Setidaknya terdapat 150 penduduk yang menempati desa wisata adat Ende ini.
Salah satu keunggulan desa ini pendudunya masih mempertahankan nilai-nilai adat istiadat dan budaya leluhur nenek moyang.
Diantaranya rumah adat Sasak yang mereka sebut dengan "bale tani".
Bale tani ini memiliki banyak sekali keunikan serta memiliki makna tersendiri bagi masyarakat suku Sasak di Ende.
Bagian atapnya terbuat dari rumput ilalang.
Menurut Samiun pengelola desa wisata adat Ende, masyarakat Sasak Ende memakai rumput ilalang itu lebih sejuk saat ditempati.
Meski cuacanya panas, suhu udaranya tidak terlalu menyengat. Atap ilalang menjadi penyaring udara yang keluar masuk.
Keunikan lainnya dari bale tani ini adalah pintunya yang cenderung pendek daripada rumah pada umumnya.
Pintu masuk bale tani ini sekitar 140 centimeter.
Samiun menyampaikan jika pintu masuk dibuat pendek memiliki fungsi tersendiri pula.
Ketika kita berkunjung ke rumah seseorang tamu harus menghormati dan memberikan salam kepada penghuni rumah.
Karena itu pintu bale tani dibuat pendek fungsinya untuk menghargai dan menghormati pemilik rumah.
Karena pintunya pendek otomatis pengunjung akan merunduk dan itu artinya kita mengutamakan sopan santun kepada mereka.
Tidak hanya itu, lantai bale ini juga dilumuri kotoran sapi untuk memperkuat rekatan lantai rumah.