Wisata Lombok

7 Desa Adat Lombok yang Wajib Dikunjungi saat Traveling Menikmati Wisata Lombok

Editor: Sirtupillaili
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anak-anak di Desa Adat Senaru bermain gasing, salah satu permainan tradisional yang masih dipertahankan sampai saat ini. Desa Adat Senaru menjadi salah satu tujuan para pelancong untuk menikmati wisata Lombok.

Sekitar 15 menit atau 11 kilometer dari Bandara Lombok akan sampai di Bandara Lombok.

Arahnya masih satu jalur menuju Sirkuit Mandalika, sehingga Desa Sade menjadi destinasi yang wajib dikunjungi saat event MotoGP atau WSBK.

Jalan menuju Desa Sade sudah sangat bagus, sehingga bisa ditempuh menggunakan sepeda motor atau mobil.

Fasilitas Desa Sade juga sudah sangat lengkap, beberapa minimarket di juga sudah tersedia di luar kampung adat.

Warga yang hidup di Desa Sade menggantungkan hidup dari hasil bertani dan para turis yang berbelanja di tempat tersebut.

Warga Desa Sade menjual berbagai kerajinan dan tenun sebagai oleh-oleh bagi pengunjung. Harga produk mereka bervariasi.

Mulai dari suvenir seharga Rp15 ribu hingga kain tenun seharga jutaan rupiah, tergantung jenis produk.


2. Desa Ende

Selain Sade, Lombok Tengah juga masih ada kampung tradisional lainnya yakni Desa Ende atau kampung tradisional Sasak Ende.

Ende masuk dalam wilayah Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.

Desa ini terletak 7 kilometer dari Sirkuit Mandalika.

Desa Adat Ende dapat menjadi pilihan destinasi saat menonton gelaran MotoGP di Sirkuit Mandalika.

Desa ini tepat berada di jalur lama dari Bandara Lombok ke kawasan Mandalika, bukan jalan bypass Bandara-Mandalika.

Suasana di desa tradisional Ende, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, NTB, Senin, 7 Maret 2022. (TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO)

Pengunjung bisa menggunakan sepeda motor atau menyewa mobil travel untuk diantarkan ke sini. Tergolong cukup dekat dari Sirkuit Mandalika.

Dengan nuansa tradisional, desa ini menawarkan banyak keunikan kehidupan warga Sasak tempo dulu.

Halaman
1234

Berita Terkini