Massa aksi juga meminta agar mengaktifkan Perusahaan Daerah, yang akan menampung hasil panen petani dan membangun Industrialisasi di Kota dan Kabupaten Bima.
Kemudian mendesak Pemkot Bima untuk mencabut izin tempat hiburan malam kafe yang memiliki izin penjualan makan dan minum.
Namun menjual Miras, transaksi narkoba dan kegiatan prostitusi di Kota Bima.
Bukan hanya itu, mereka juga mendesak Polres Bima Kota agar memasifkan pengawasan dan pengontrolan terhadap operasi kafe/hiburan malam di Kota Bima.
Juga mendesak Polres Kota Bima agar mempercepat proses hukum tindakan represif terhadap anggota LMND.
Selanjutnya, mendesak BPBD Kota Bima agar transparansi penggunaan anggaran banjir tahun 2016.
Baca juga: Gedor Kantor Pemkot Bima, EK-LMND Desak KPK Tuntaskan Dugaan Korupsi di Kota Bima
Mendesak DPRD Kota Bima agar menghadirkan Perda yang mengatur ritel modern di Kota Bima.
Tuntutan terakhir, massa aksi meminta memasifkan pendistribusian pupuk kebutuhan pada Musim Tanam 1, 2, dan 3 di Kabupaten Bima dan Kota Bima.
Pantauan wartawan, aksi puluhan mahasiswa ini sedikit memanas.
Tiba di depan kantor Wali Kota Bima, massa aksi langsung mendobrak pintu gerbang halaman kantor Pemerintah Kota Bima.
(*)