Sirkuit Mandalika

Sejarah Singkat Shell Eco-marathon dan Perkembangan Masuknya Indonesia dalam Ajang Tersebut

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin Redaksi TribunLombok.com Dion DB Putra dan Deputy Country Chair Shell Indonesia Susi Hutapea dalam wawancara khusus di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Selasa (11/10/2022). 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Sirkuit Mandalika akan menjadi tuan rumah Shell Eco-marathon 2022 yang digelar mulai tanggal 13-15 Oktober 2022.

Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Shell global, dan Shell Indonesia menggelar event yang baru kali pertama dihelat di Indonesia ini.

Dalam agenda Trilogi (Tribun Lombok Dialog & Inspirasi) bersama di Sirkuit Mandalika Selasa, (11/10/2022), Deputy Country Chair Shell Indonesia Susi Hutapea menjelaskan secara detail mengenai awal adanya Shell Eco-marathon dan perkembangan Indonesia ikut serta dalam ajang ini. 

Menurut  Susi Hutapea, reaksi orang ketika pertama kali mendengar Shell Eco-marathon adalah lomba lari. 

Padahal Shell Eco-marathon pada hakikatnya secara singkat adalah kompetisi untuk menciptakan mobil hemat energi di kalangan para mahasiswa. 

Baca juga: Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur Beri Tips Cara Termurah Jaga Imunitas di Masa Pancaroba

Menurut Susi, sejarah Shell Eco-marathon cukup panjang yaitu  sudah dimulai pada tahun 1939 atau  jauh sebelum Indonesia merdeka. 

"Pada saat itu di Amerika pada tahun tersebut, terdapat kompetisi antar peneliti shell untuk menciptakan mobil yang paling efisien. Namun secara formal dijadikan kompetisi antar mahasiswa itu pada tahun 1985 di Prancis," kata wanita yang akrab disapa Susi ini. 

Sementara  Indonesia  baru tergabung dengan kompetisi ini pada tahun 2010 di Asia Pasifik saat itu. 

Baca juga: BMKG Bima: Waspada Angin Kencang dan Angin Puting Beliung saat Musim Peralihan

Saat bergabung di Asia Pasifik ini, Universitas dari Indonesia sudah berhasil mendapatkan nomor-nomor bergengsi. 

Selanjutnya yang paling membanggakan dari delegasi Indonesia adalah jumlah peserta dari Indonesia terus bertumbuh setiap tahunnya. 

Pada tahun 2010, Shell Indonesia mengirimkan sembilan tim dari universitas-universitas ternama di Indonesia. 

Hingga tahun 2022 saat ini, Indonesia mengirimkan 33 tim dari 20 universitas. 

"Kita patut berbesar hati dalam 12 tahun ini peningkatannya sangat luar biasa," jelas Susi Hutapea yang telah bergabung dengan Shell Indonesia di 2010.

Baca juga: Beny Sebut Beri Alasan Keikutsertaan Bupati KSB dalam Tim Terpadu Rekrutmen Tenaga Kerja Smelter

Lebih lanjut Ibu satu anak ini menerangkan, tentunya yang bikin Shell Indonesia menggantungkan kepada generasi muda adalah universitas yang bergabung saat ini bukan hanya universitas di tingkat provinsi. 

Namun, juga sudah sampai pada level kampus di tingkat kabupaten. Saat ini, delegasi bukan hanya berasal dari kampus-kampus di kota-kota besar di Indonesia. 

"Kampus-kampus berasal dari Ponorogo, Pontianak, Aceh yang bergabung dalam event Shell Eco-marathon," pungkas Susi Hutapea.

(*)

Berita Terkini