Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar
TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA – Sepasang suami istri di Sumbawa menjadi korban tindak pidana pencurian dengan kekerasan (curas) saat hendak pulang memancing.
Kejadian ini terjadi pada Rabu malam (20/08/2025) sekitar pukul 20.00 Wita, di sekitar tambak udang Mulut Kali, Kelurahan Brang Biji, Kecamatan Sumbawa.
Kapolsek Labuhan Badas, IPTU Eko Riyono, membenarkan kejadian yang melibatkan pasangan suami istri tersebut.
"Benar adanya telah terjadi tindak pidana pencurian dengan kekerasan yang dialami oleh pasangan suami istri hingga pelaku merampas motor yang digunakan korban," katanya saat dihubungi pada Jumat (22/8/2025).
Menurut keterangan korban berinisial S (40), saat itu ia bersama suaminya, M (35), baru saja meninggalkan dua rekan mereka yang masih memancing di pinggir pantai.
Saat melintasi area tambak, tiba-tiba seorang pelaku tak dikenal yang mengenakan pakaian serba hitam langsung memukul suami korban dari belakang menggunakan balok kayu.
"Pukulan tersebut membuat M terjatuh dari sepeda motor Honda Vario 160 berwarna merah dengan nomor polisi F 3393 UCB," jelasnya.
Tidak berhenti di situ, pelaku kembali menghantam M dengan balok kayu hingga korban tak berdaya.
Melihat suaminya terkapar, S berusaha menolong. Namun, pelaku juga memukulnya di bagian wajah dan kepala.
Meskipun sempat menangkis, S tetap terkena pukulan hingga merasa pusing. Setelah melumpuhkan kedua korban, pelaku segera membawa kabur sepeda motor mereka.
"S kemudian berteriak meminta tolong dan kembali ke lokasi memancing untuk meminta bantuan," tutur Eko.
Akibat kejadian ini, kedua korban mengalami luka serius. M dirujuk ke RSUD Kabupaten Sumbawa karena mengalami muntah darah, pendarahan dari telinga, dan luka lebam di wajah.
Sedangkan S mendapatkan perawatan di Puskesmas Unit I Lab Sumbawa, dengan luka robek di kening, luka robek di kepala bagian atas, dan luka lebam di kedua tangan.
Sekitar pukul 20.30 Wita, pihak kepolisian tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengumpulkan keterangan dari para saksi dan korban.
"Saat ini, tim kami sedang berupaya maksimal untuk mengidentifikasi dan menangkap pelaku. Kami menduga pelaku berjumlah dua orang dan kemungkinan merupakan residivis yang kerap beraksi di wilayah Samota," pungkasnya.