Berita Lombok Timur

Penutupan Pasar Hewan Akibat PMK Berlanjut di Lombok Timur, Kerugian Ditaksir Mencapai Ratusan Juta

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika
Editor: Robbyan Abel Ramdhon
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi pasar hewan masbagik setelah diperlakukan penutupan pasar hewan oleh Disnakeswan Lombok Timur, Rabu (10/8/2022).

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Mewabahnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) membuat sejumlah pasar hewan yang ada di Kabupaten Lombok Timur terpaksa harus ditutup.

Merambaknya wabah PMK ini berdampak langsung pada perekonomian para peternak.

Pasalnya para peternak yang ada saat ini berlomba-lomba menjual ternaknya dengan harga murah.

Terlebih lagi dengan penutupan pasar hewan ini juga membuat Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor tersebut menjadi berkurang.

Baca juga: Kemenko PMK Minta CSR Perusahaan di NTB Dipakai untuk Percepatan Penanganan Stunting

"Ya mau bagaimana lagi, pasar terpaksa harus kita tutup karena penyakit pada hewan ternak ini sangat berbahaya dan juga berdampak pada perekonomian," ucap Ismail Marzuki selaku Kepala Pasar Hewan Masbagik saat dikonfirmasi TribunLombok.com, Rabu (10/8/2022).

Adapun penutupan pasar hewan di Lombok Timur sampai dengan saat ini belum dibuka, setelah sebelumnya ditutup pada 3 bulan yang lalu.

Diperkirakan lantaran tidak adanya aktivitas di pasar hewan tersebut mengakibatkan PAD mencapai kerugian sejumlah ratusan juta.

"Bayangkan saja dalam sehari buka itu kita sudah mampu mendapatkan retribusi sekitar Rp10 juta, tapi sudah beberapa bulan tidak ada pemasukan sama sekali," katanya.

Baca juga: Angka Kesembuhan PMK Capai 99 Persen di Kota Mataram dan Lombok Barat, TNI Polri Diapresiasi

Pasar hewan yang ada di Lombok Timur khusunya di Pasar Hewan Masbagik beroperasi tiga hari dalam seminggu, adapun tarif retribusinya yakni Rp10 ribu untuk sapi dan Rp5 ribu untuk ternak kambing.

"Selama pandemi memang PAD kita jauh menurun, baru sempat dibuka lagi eh malah ditimpa lagi sama PMK ini," pungkasnya.

Pembukaan pasar hewan sendiri sampai saat ini masih belum diketahui kapan akan dilakukan, mengingat pembukaan harus melalui rekomendasi dari Satgas PMK dengan mengacu pada jumlah sasaran vaksinasi serta sejauh mana perkembangan dari PMK di Lombok Timur.

 

Berita Terkini