Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am
TRIBUNLOMBOK.COM,MATARAM - Berbagai jajanan tradisional khas Sasak seperti lupis, gulik, keludan, getuk, dan reket di pasar tradisional tetap menjadi buruan masyarakat.
Terlebih di hari Minggu setelah Car Free Day di Jalan Udayana, Kota Mataram.
Pasar Dasan Agung menjadi lokasi favorit berburu jajanan tradisional khas Sasak karena lokasinya yang tak jauh dari area Car Free Day itu.
Sejumlah jajanan tradisional khas Sasak ini tidak hanya soal rasa tapi juga nostalgia.
Baca juga: Lampan Lahat, Kisah Mistis dalam Wayang Sasak Lombok yang Bertaruh Nyawa
Amrina dan Lilik contohnya.
Usai olahraga santai saat Car Free Day, mereka sesekali waktu membeli jajanan tersebut karena di kampung mereka jajanan ini hanya tersedia saat bulan puasa saja.
"Jaman kita kecil biasanya ada yang jual pagi-pagi sebagai sarapan, sekarang sudah gak ada," tutur Lilik.
Lilik mengemukakan, memakan jajanan ini akan mengingatkannya pada dua hal yaitu masa kecil di kampung halaman dan bulan puasa.
Contohnya lupis yang dihidangkan dengan parutan kelapa dan lelahan gula merah yang melumuri jajanan kemudian dibungkus menggunakan daun pisang dan kertas minyak.
Rasanya yang manis, gurih dan teksturnya yang beragam mampu membuat setiap orang yang menikmatinnya mengenang masa lalu.
Pembeli jajanan tradisional khas Sasak di Pasar Dasan Agung paling ramai di hari Minggu.
Baca juga: Cara Membuat Jajanan Ganepo Khas Sasak
Jajanan ini dapat dibeli mulai dari Rp 3.000 dengan tiga variasi jajanan.
Sedikit tips ketika membeli jajanan ini adalah diusahakan untuk tidak kalap untuk membeli semua variannya.
Karena ini jajanan mengandung banyak gula dan cukup berat sebagai sarapan sehingga cepat mengenyangkan.
(*)