Lalu Bagaimana Potensi Pengembangan Kopi NTB?
Meski kopi belum menjadi primadona di NTB, Areka yakin potensi pengembangan kopi NTB sangat menjanjikan.
Bila dikelola dengan serius dan konsisten, dia optimis kopi-kopi NTB bisa lebih bersaing.
Ada beberapa faktor yang membuat potensi pengembang kopi NTB sangat menjanjikan.
Diantaranya luas lahan potensial untuk ditanami kopi sangat banyak di NTB.
"Lahan kopi di pulau lain tidak sebanding luasnya dengan kopi kita. Contoh, Bali hanya memiliki 7 ribu hektare, sedangkan NTB memiliki setidaknya 70 ribu hingga 100 ribu hektare,” ujarnya.
Selain itu, kopi-kopi di NTB sudah banyak dipasarkan secara nasional maupun internasional.
Negara-negara seperti Turki, Amerika, Eropa, hingga Korea Selatan telah mengakui kualitas kopi NTB.
"Baik kopi arabika maupun robusta, keduanya sangat diminati tanpa terkecuali,” tutur Areka.
Pengiriman kopi ke luar daerah maupun ekspor ke luar negeri, menurut Areka, belum dimaksimalkan.
Volume pengiriman menurutnya masih terbilang kecil dibanding daerah lain yang memiliki lahan lebih sedikit dibanding NTB.
Hal ini akibat banyak lahan yang masih banyak menganggur.
Ada juga lahan kopi yang masih belum dimaksimalkan, baik dari penanaman hingga petaninya.
(*)