Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pemerintahan Provinsi NTB melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) NTB optimis terhadap program zero waste yang sedang digaungkan.
"Kita berharap maksimal di tahun 2025 pengolahan sampah bisa mencapai 100 persen," tutur Firmansyah, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Pengendalian Pencemaran Dinas LHK Provinsi NTB.
Capaian 100 persen ini mencakup 70 persen penanganan dan 30 persen pengurangan.
Mencapai 100 persen, menurt Firman bukan sesuatu yang mustahil untuk dicapai NTB.
Baca juga: Kolaborasi Pemerintah, Tokoh Lokal, dan Rumah Tangga di NTB Tangani Sampah dalam Program Zero Waste
Buktinya sejak program zero waste digaungkan tahun 2019 lalu, capaian hingga saat ini menyentuh angka 49 persen.
Artinya ada progres yang sangat signifikan dan tentu ini diharapkan terus berkembang sampai masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan.
"Saya punya keyakinan kalau semua pihak bergerak dari pemerintah provinsi sampai ke pemerintah desa dan kelurahan, target itu rasanya bukan sesuatu yang mustahil untuk dicapai," jelas Firmansyah.
Dipaparkan konsep zero waste yang dilancarkan di NTB ini berbasis pada depalan pilar.
Baca juga: Program Unggulan Dinas LHK Provinsi NTB: Zero Waste dan NTB Hijau
Pertama membangun regulasi, melengkapi sarpras, revitalisasi nilai-nilai gotong royong, diversifikasi usaha bank sampah, pilah dan olah sampah dari rumah, edukasi dan kampanye, pelibatan banyak pihak dan industrialisasi pengelolaan sampah.
Adapun saat ini NTB sudah memasuki tahap industrialisasi pengelolaan sampah dengan membangun SRF di TPA Kebon Kongok berkapasitas 120 ton per hari.
Terakhir, pemerintah berharap masyarakat lebih sadar bahwa sampah itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga tanggung jawab bersama.
"Sampah itu sebuah keniscayaan, kita nggak bisa menolaknya, yang bisa kita lakukan adalah mengelolanya, prinsip tiga r," papar tambahan.
Tiga R tersebut yaitu reduce, reuse dan recycle.
Apabila ketiga pengelolaan tersebut dilaksanan, minimal dari rumah tangga, maka target pengelolaan sampah 100 persen tercapai tahun 2025.