Kolaborasi Pemerintah, Tokoh Lokal, dan Rumah Tangga di NTB Tangani Sampah dalam Program Zero Waste
Lokal hero dapat dikatakan sebagai tonggak dalam menyebar kebaikan tentang pengolahan sampah lingkungan
Penulis: Laelatunniam | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi NTB melancarkan program zero waste dengan memberdayakan komunitas sebagai agen perubahan.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Pengendalian Pencemaran Dinas LHK Provinsi NTB Firmansyah mengatakan bahwa masalah sampah harus ditangani secara kolaborasi.
"Pelibatan itu menyentuh seluruh pihak bukan hanya pemerintah tapi juga masyarakat," tuturnya, Sabtu (2/6/2022).
Menurut Firmansyah, kalau hanya mengandalkan dari pemerintah daya cakupannya terbatas.
Baca juga: Program Unggulan Dinas LHK Provinsi NTB: Zero Waste dan NTB Hijau
Sehingga ditargetkan setiap desa memiliki lokal hero sendiri yang bisa membantu pemerintah memberikan penjelasan bahwa mengelola sampah itu murah mudah dan sederhana.
"Ini memang butuh konsistensi yang kuat untuk mengajak masyarakat lebih aware dengan sampah," tambahnya.
Lokal hero dapat dikatakan sebagai tonggak dalam menyebar kebaikan tentang pengolahan sampah lingkungan.
Para lokal hero diharapkan mampu melahirkan lokal hero lainnya dari gerakan atau edukasi yang dilancarkan.
Menurut Firmansyah, permasalahan sampah di NTB dimulai dari rumah tangga.
Rumah tangga berperan untuk memilah sampah secara mandiri.
Per 1 Juli 2022, aturan membuang sampah ke TPA Kebon Kongok bahwa yang masuk itu wajib sampah terpilah.
Baca juga: Dinas LHK NTB Gencarkan Program Zero Waste dengan Memberdayakan Hero Lokal di Setiap Desa
Kalau tidak terpilah, pilhannya dua yaitu balik atau pilah on the spot.
Peraturan ini merupakan rangkaian seri program zero waste dalam pengolahan sampah.
"Penangan sampah ini jadi komprehensif, dari hulu ke hilir, semua terlibat di dalamnya," pungkas Firmansyah.
(*)