Laporan Wartawan Tribunlombok.com Lalu M Gitan Prahana
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Lima orang nelayan asal Dusun Tawun, Desa Sekotong Barat, Lombok Barat lolos dari maut, saat perahu mereka karam di Gili Rengit, Minggu (19/6/2022).
Lima orang nelayan ini nyaris tewas jika Bakul (35), salah seorang korban di perahu itu tidak bertindak cepat.
Saat perahu terbalik, kelimanya bertahan di bagian punggung kapal yang mengapung.
Karena posisi mereka cukup jauh dari daratan dan tidak ada perahu nelayan melintas, kelimanya sempat terombang ambing di tengah laut.
Sampai akhirnya Bakul, salah seorang korban berinisiatif untuk berenang ke pulau Gili Rengit untuk mencari pertolongan.
Baca juga: Perahu Nelayan Terbalik di Perairan Gili Rengit Sekotong, Lima Nelayan Nyaris Jadi Korban
Baca juga: Tiga Hari Menghilang, Nelayan Sekotong Ditemukan Meninggal Tersangkut di Keramba
Dia memilih berenang ke Gili Rengit karena jaraknya lebih dekat dibandingkan ke daratan Pulau Lombok.
Meski jarak pulau itu cukup jauh, Bakul berusaha keras agar sampai di daratan.
Setelah dua jam lebih berenang, baru akhirnya dia menemukan warga dan meminta bantuan.
Kapolsek Sekotong, Polres Lombok Barat, Iptu I Kadek Sumerta yang dikonfirmasi TribunLombok.com menjelaskan, dari pengakuan korbannya, dia berenang sampai 2 jam.
"Waktu kejadian Gili Rengit itu terlihat sangat kecil. Menurut perkiraannya, jaraknya 2 sampai 3 km atau sekitar 1,6 mil laut," jelasnya.
Aksi heroik Bakul tidak sia-sia.
Dia akhirnya menemukan nelayan lain yang sedang memancing di sekitar Gili Rengit.
Bakul meminjam handphone (HP) untuk menghubungi keluarga dan meminta segera dievakuasi.
Keluarga korban kemudian datang membantu dan mengevakuasi mereka yang terombang abing di laut.