Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Komoditi cabai di Kota Bima, harganya terus meroket sejak pekan lalu.
Pekan ini, harganya tembus pada angka Rp100 ribu per kilogram untuk cabai rawit.
Firman, pedagang cabai di pasar Amahami Kota Bima mengungkapkan, harga cabai mulai naik beberapa hari terakhir.
Menurut Firman, komoditi yang memiliki sensasi rasa pedas di mulut ini mulai sulit diperoleh di tingkat petani.
Baca juga: Harga Cabai Merah di Lombok Tengah Semakin Pedas, Tembus Rp80 Ribu per Kilogram
"Memang lagi susah dapat barangnya. Mungkin karena masuk kemarau, jadi berkurang yang tanam," ungkap Firman.
Saat ini, ia mengambil stok cabai untuk dijual dari petani atau tengkulak yang berada di Bima.
"Kali ini saya nggak ngambil ke Lombok, karena harganya lebih mahal," ujarnya.
Hal senada diakui pedagang cabai lainnya, Rohana.
Selain cabai rawit, jenis cabai lain juga mengalami kenaikan harga.
Seperti cabai keriting, sebelumnya Rp60 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp80 ribu per kilogram.
Cabai besar merah, sebelumnya dibandrol dengan harga Rp40 ribu per kilogram, naik menjadi Rp60 ribu per kilogram.
"Tomat juga naik, dari 10 ribu jadi 20 ribu per kilo," tambah Rohana.
Berbeda dengan Firman, Rohana tetap memasok cabai dari Pulai Lombok meski harganya sedikit lebih mahal dibandingkan dengan cabai di Bima.
"Kualitasnya lebih bagus yang dari Lombok," akunya.
Lalu bagaimana dengan komoditi palawija lain?
Pantauan TribunLombok.com pada Minggu (19/6/2022), harga bawang merah mulai mengalami penurunan dibandingkan pekan lalu.
Baca juga: Harga Cabai Rawit di Mataram Makin Mahal, Warung Nasi Rela Tak Ambil Untung Demi Jaga Cita Rasa
Saat ini, konsumen bisa mendapatkan satu kilogram bawang dengan harga Rp25 ribu per kilogram.
Ina Fadu, pedagang bawang mengatakan, saat ini petani sudah ada yang memanen bawang sehingga perlahan harga di pasaran mulai turun.
"Bisa dilihat, bawang-bawang baru banyak terlihat dijual," ujarnya.
Untuk beras, juga diketahui turun Rp10 ribu per kilogram dibanding pekan lalu.
Menurut seorang pembeli, Inte mengaku, pekan lalu ia membeli beras dengan harga Rp250 ribu untuk 25 kilogram.
Harga tersebut kini sudah turun menjadi Rp240 ribu per kilogram.
"Alhamdulillah beras sedikit turun, meski sedikit. Tapi ya itu, cabai mahal sekali," tandasnya, saat ditemui TribunLombok.com di pasar Amahami Kota Bima. (*)