Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu M Gitan Prahana
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Lombok Tengah terus meningkat.
Kasus yang pertama kali ditemukan di Desa Kelebuh, Kecamatan Praya Tengah, Lombok Tengah itu, saat ini telah menyebar diberbagai kecamatan di Lombok Tengah.
Sampai saat ini telah terkonfirmasi sebanyak 904 kasus dan tersebar di 9 kecamatan.
Baca juga: Tak Usah Khawatir, Daging Sapi yang Terjangkit Virus PMK Masih Aman untuk Dikonsumsi
"Hanya 3 kecamatan yang masih dinyatakan bebas PMK, diantaranya Kecamatan Praya, Pringgarata, dan Batukliang Utara," kata Kadis Pertanian Lombok Tengah Lalu Taufikurrahman, Senin (23/5/2022).
Tentu berbagai upaya dilakukan dalam menekan penyebaran wabah ini, termasuk dengan menutup pasar hewan yang ada di Lombok Tengah beberapa waktu lalu.
Ia menerangkan bahwa penyebaran penyakit yang sangat cepat terjadi ini, diduga karena pergerakan sapi dan kedisiplinan peternak.
"Masih ada yang tidak disiplin melakukan dan menerapkan isolasi sehingga menyebar kemana-mana," lanjut Taufik.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan bahwa ketersediaan obat untuk penyakit ini masih sangat sedikit.
"Sehingga Pemkab akan mengalokasikan anggaran sekitar Rp 70 juta untuk pembelian obat dan akan diberikan secara gratis," lanjutnya.
Namun pihaknya saat ini masih menunggu pengurusan administrasi terkait anggaran pengadaan obat itu.
"Nanti kalau kita sudah obati dengan baik, insyaallah bisa sembuh," kata Lalu Taufikurrahman.
Baca juga: Tagih Janji Gubernur NTB, APKSB Gelar Aksi Tanam Pohon Pisang di Jalan
Sehingga ia menghimbau kepada masyarakat, khususnya para peternak untuk tidak panik dan khawatir.
Apalagi sampai melelang sapi yang sakit dengan harga murah. Sebab penyakit PMK ini masih bisa diobati.
(*)