Berita Mataram

PMK Merambah Hewan Ternak di Kota Mataram, 10 Sapi Terjangkit

Penulis: Laelatunniam
Editor: Wahyu Widiyantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. M Zulfaidi (40) Ketua Kelompok peternak sapi Al-Muhlisin, Desa Bagek Nyake Kecamatan Aikmel, Lombok Timur sedang mengecek kesehatan sapinya.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Penyakit mulut dan kuku (PMK) kini sudah masuk ke Kota Mataram dan sudah 10 sapi yang terjangkit.

Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram H Mutawalli menceritakan penyebaran PMK ini disebabkan salah satu peternak Mataram membeli sapi di Kecamatan Narmada, Lombok Barat.

Ia tidak tahu sapi yang dibeli itu terkena PMK, kemudian dibawa ke Kota Mataram dan langsung menjangkiti sembilan sapi di kandangnya.

Baca juga: Kasus PMK pada Hewan Ternak Meningkat, Bupati Lombok Tengah Alokasikan Anggaran Pengobatan Gratis

"Itu langsung dilakukan tindakan, dengan mengisolasi yang 10 ekor, kemudian memberikan vitamin, dan penyemprotan disinfektan ke seluruh kandang," ucapnya, Selasa (24/5/2022).

Selain itu petugas juga mengambil sampel darah pada sapi yang terkena untuk dibawa ke lab sebagai penelitian lanjutan.

Sementara upaya penyembuhan 10 sapi yang terkena, saat ini tim sedang gencar melakukan penyemprotan disinfektan ke 17 kandang di Kota Mataram.

Terkait dengan penyebaran lanjutan, Mutawalli menyebut belum ditemukan kasus baru selain yang 10 ekor yang diisolasi di kandang Pagutan.

"Yang menjadi kekhawatiran kita adalah lalu lintas ternak saat masyarakat kurban nanti," tuturnya.

Karena dikhawatirkan saat kurban, masyarakat cenderung membeli hewan di luar Kota Mataram.

"Esok lusa inilah yang menjadi PR kita, menjaga warga Mataram untuk jangan dulu membeli ternak di luar Mataram," tegas Mutawalli.

Sebaiknya carilah sapi yang diternak oleh peternak Kota Mataram karena itu sudah terjamin bebas dari PMK karena semua sapi di Kota terus dalam pengawasan.

"Insyaallah sapi di Mataram aman karena terus dipantau," tambahnya.

Terkait pembatasan lalu lintas ternak ini berdampak pada kenaikan harga sapi di Kota Mataram.

Mutawalli tidak menyebutkan patokan kenaikan harga sapi, akan tetapi otomatis mengalami kenaikan harga karena keterbatasan.

Baca juga: Ini Alasan Pedagang di Mataram yang Menjual Minyak Goreng Curah di Atas HET

"Yang pasti akan naik, karena warga tidak boleh membeli sapi di luar Mataram, sapi tidak ada di pasar-pasar hewan kota dan pembeli akan meningkat terus menjelang Idul Adha," urai Mutawalli.

Terakhir, ia berharap seluruh kabupaten di Lombok menutup pasar ternak untuk sementara waktu sebagai pencegahan PMK yang begitu pesat.

(*)

Berita Terkini