Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Disperindag Kota Mataram mengungkap kesulitan mengendalikan harga minyak goreng curah di pasaran yang tidak sesuai Harga Ecerean Tertinggi (HET).
HET minyak goreng curah Rp15.500, akan tetapi pedagang masih menjual dengan harga Rp18.000 per kilogram.
"Jadi maklumlah dagang ini tidak mau untung sedikit dan agak sulit kita kembalikan ke harga HET," ucap Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram Uun Pujianto, Senin (23/5/2022).
Terlebih pendistribusian minyak curah juga belum lancar, masih berlaku syarat pembelian minimal 10 kg per orang dengan syarat menunjukkan KTP.
Menurutnya kondisi pembatasan pembelian inilah yang membuat pedagang terus menjual minyak curah di atas HET.
Baca juga: Begini Tampilan Kerajinan Cukli, Furnitur Eksklusif Khas Lombok dengan Hiasan Kulit Kerang
Sejalan dengan apa yang disampaikan Uun, pedagang minyak curah di pasar Mandalika bernama Rita mengaku pembatasan pembelian di setiap distributor tetap berlaku.
"Hanya boleh beli 10 kg, itu pun ngantrinya lama," kata Rita.
Jumlah 10 kg ini tentu tidak sebanding dengan permintaan masyarakat yang sangat tinggi setiap harinya.
"Itu pun kalau kita dapat," tutur Rita.
Informasi terkini, beberapa distributor minyak curah di Kota Mataram masih kosong.
"Di Lembar pabrik juga sedang kekosongan minyak, otomatis semua ini tersendat," katanya.
Baca juga: Tagih Janji Gubernur NTB, APKSB Gelar Aksi Tanam Pohon Pisang di Jalan
Baca juga: Jadwal KM Kirana VII Penyeberangan Lombok-Surabaya Juni 2022 Berikut Harga Tiket Terbaru
Adapun untuk minyak minyak kemasan di Kota Mataram stoknya masih melimpah dengan harga Rp 20.000 per liter.
Masyarakat sementara waktu dihimbau untuk membeli minyak kemasan, sembari menunggu pendistribusian minyak curah dari pabrik.
(*)