PPDB 2022

SMKN 4 Mataram Usul Perbaikan Sistem Online PPDB Sekolah Kejuruan

Penulis: Jimmy Sucipto
Editor: Wahyu Widiyantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana pembelajaran di Kelas 11 Akomodasi Perhotelan 2 SMKN 4 Mataram, Sabtu (21/5/2022).

Dia lalu mencontohkan pada jurusan Akomodasi Perhotelan.

"Ada anak murid yang tingginya 140 sentimeter namun tinggi counter di Desk Front Office setinggi 155 sentimeter, bagaimana cara melayani kalau orangnya lebih pendek dari meja nya," jelas Made.

Belum lagi, terdapat siswa-siswi yang memerlukan kebutuhan khusus, berupa pelajaran yang memiliki penyakit ginjal maupun alergi terhadap deterjen.

"Namanya hotel, erat kaitan dengan bersih-bersih yang menggunakan cairan pembersih, tapi ada siswa yang merah-merah tangannya akibat terkena cairan pembersih," jawabnya.

Lain lagi dengan permasalahan jurusan Usaha Perjalanan Wisata.

"Ketika memberi pengarahan di bus ke pada tamu, malah dia yang muntah karena mabuk darat," tambah Made.

Made berharap agar sistem PPDB secara daring mampu diperbaiki oleh pihak terkait.

"Semoga bisa diperbaiki, kita tunggu saja Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS)," katanya.

Namun dia mencatat, kepala sekolah yang memang berkompetensi agar mampu menyelesaikan permasalahan di sekolah kejuruan.

"Ada Kepala Sekolah SMK dengan background SMA, jadi tidak terlalu paham, jadi kebutuhannya ya Kepala Sekolah yang memang paham dengan skema Sekolah Kejuruan untuk memberi masukan dan evaluasi," bebernya.

Adapun permasalahan terkait pengambilan iuran setiap peserta didik baru.

Sejumlah siswa mengikuti pembelajaran tatap muka di Kelas Akomodasi Perhotelan SMKN 4 Mataram, Sabtu (21/5/2022). (TRIBUNLOMBOK.COM/JIMMY SUCIPTO)

Made mengatakan sering ada penolakan dari orang tua siswa maupun siswi akibat iuran seragam.

"Iuran terkait seragam tersebut sering dialami penolakan, akibat ketidakpercayaan orang tua murid dengan harga yang kami tentukan," ucapnya.

Iuran itupun sebelumnya sudah dirincikan secara transparan kepada orang tua murid, berupa harga sepatu, baju, dan celana.

Made menginformasikan, SMKN 4 Mataram pernah menghentikan iuran tadi akibat penolakan wali murid untuk iuran seragam.

Baca juga: PPDB di Kota Mataram Atur Siswa Baru Tidak Bisa Asal Pilih Sekolah Favorit

Di sisi lain, pengadaan seragam sendiri malah menyebabkan permasalahan baru.

"Memang mereka beli baju celana dan lainnya, namun balik lagi, tidak sama seperti standar yang sudah ditentukan," katanya.

Hingga kini, SMKN 4 Mataram masih menggunakan iuran untuk seragam agar pakaian siswa-siswi tidak ada perbedaan.

(*)

Berita Terkini