“Istirahat sebentar, sekalian makan dan salat di musala sana,” kata Rival.
Dalam rombongan sejumlah 40 orang dewasa. Setengahnya merupakan anak-anak kecil berusia SD dan SMP.
“Nanti kalau kemalaman mungkin kita kemah di sana, liat kondisi. Semoga cuaca bagus. Mumpung libur anak-anak ini,” ujarnya.
Lain dengan Rival, Zohri pedagang telur gulung di kawasan Pusuk mengaku mendulang keuntungan berkat ramainya wisatawan lokal yang berkunjung.
“Sejak lebaran kemarin, sehari itu bisa Rp 1,5 juta kita dapet,” katanya.
Ia menjual telur gulung seharga Rp 1 ribu per tusuk, dengan waktu berjualan sejak pagi hingga sore hari jelang magrib.
“Nanti kalau sudah sore, geser ke Senggigi, di sana juga ramai orang-orang datang,” jelasnya.
Diperkirakan, warga akan memadati tempat-tempat wisata hingga lebaran ketupat pekan depan.
Libur lebaran bersamaan dengan periode liburan sekolah dan ASN.
(*)