Berita NTB
Redam Potensi Kegaduhan Jelang HUT Kemerdekaan di NTB, Kemenag Adakan Jalan Sehat Kerukunan
Dengan melalui jalan sehat kerukunan di Mataram diharapkan dapat menjaga kondusifitas daerah.
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Antisipasi ketertiban masyarakat menjelang peringatan hari ulang tahun (HUT) kemerdekaan ke-80 tahun, sebanyak 50 ribu orang mengikuti jalan sehat kerukunan di Mataram, Sabtu (16/8/2025).
Acara ini diikuti oleh seluruh pegawai dan siswa sekolah di bawah naungan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag), Nusa Tenggara Barat (NTB).
Rute daripada jalan sehat kerukunan beragama ini dengan menyusuri Jalan Udayana, kemudian kearah Jalan Pejanggik, menyusuri Jalan Catur Warga dan kembali ke Jalan Udayana depan Kanwil Kemenag NTB.
Kapolda NTB Irjen Pol Hadi Gunawan mengatakan, pihaknya sudah mendeteksi adanya gangguan ketertiban ditengah masyarakat. Sehingga diharapkan melalui jalan sehat kerukunan seperti ini bisa diredam.
"Sementara ada beberapa laporan yang masuk ke kita (Polda NTB), sifatnya kegaduhan yang ada di NTB tapi nanti kita coba selesaikan, kita eliminir supaya tidak jadi masalah dikemudian hari," kata Hadi yang memberikan sambutan pada kegiatan itu.
Hadi mengungkapkan, jika kegaduhan ini dibiarkan dan lambat laun menjadi besar, maka dapat mengganggu pembangunan di daerah.
Baca juga: Pemkot Bima Gelar Upacara Hari Amal Bhakti Kemenag ke-79, Galakkan Kerukunan Umat di Dana Mbojo
Terlebih umat beragama di NTB, bukan hanya muslim melainkan ada beberapa agama lain seperti Hindu, Budha dan Katholik.
Kepala Kanwil Kemenag NTB Zamroni Aziz mengatakan, tugas menjaga ketertiban masyarakat di NTB bukan hanya tanggung jawab Kemenag melainkan membutuhkan kolaborasi dengan semua pihak termasuk kepolisian.
"Alhamdulillah tadi ada sekitar 50 ribu orang, ini baru se-Pulau Lombok, belum kita hadirkan dari Pulau Sumbawa," kata Zamroni.
Zamroni menegaskan pesan yang ingin disampaikan dalam jalan sehat kerukunan umat ini, untuk mempererat tali persaudaraan antar semua agama di NTB. Termasuk antar suku yang ada di NTB.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.