Ningsih sebelumnya mengucapkan terima kasihnya kepada mentor atas ilmu-ilmu yang ia dapat selama kegiatan Inkubasi Kuliner yang diadakan oleh Kemenparekraf.
“Kita mendapatkan PR dari Kemenparekraf yang nantinya menjadi tolak ukur kepada Bakso Beka dalam mengukur sejauh mana pencapaian kita,” tuturnya.
Indah juga mengatakan dalam persiapannya menjawab Bulan Ramadhan ini dengan meluncurkan menu varian baru yang memiliki nilai lokal.
“Menyambut Bulan Ramadhan, kami membuka menu baru yang memiliki nilai kelokalan NTB, berupa Beka Sasak Series, Bakso dengan isian Ayam Taliwang, Puyung dan Sate Rembiga,” ucapnya.
Turut hadir Direktur Kuliner, Kriya, Desain, dan Fesyen Kemenparekraf, Yuke Sri Rahayu memberikan beberapa komentar setelah suksesnya gelaran Inkubasi Kuliner
“Semoga apa yang diajarkan dan diberikan oleh mentor dapat diaplikasikan kepada usaha mereka, dan tidak hanya sekedar teori, tetapi dipraktekan betul dengan inovasi dan kreatifitasnya,” jawab Yuke.
Dengan sejalan atas usaha yang mampu berkembang tersebut, Yuke menambahkan agar pelaku UMKM Kuliner di Lombok mampu mensejahterakan masyarakat di Lombok dan sekitarnya.
“Tidak menutup kemungkinan UMKM Kuliner di Lombok mampu memberikan sumbangsih terhadap pendapatan daerah, maupun nasional,” jawabnya.
Dan Yuke menandaskan, bahwa kuliner di Lombok diharapkan mampu memberikan cita rasa dan kemajuan dalam bersaing di pasar dunia.
(*)