Kota Tua Kopi di Ampenan, Tawarkan Pengalaman Nongkrong dengan Nuansa Bersejarah 

Penulis: Robbyan Abel Ramdhon
Editor: Lalu Helmi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Eby (baju merah) sedang membersihkan bagian meja bar cafe Kota Tua Kopi, Senin (28/2/2022).

"Namun tidak sebanding dengan jumlah pembelinya," sambungnya.

Kota Tua Kopi milik Eby beroperasi setiap hari mulai pukul 2 siang hingga 11 malam.

Adapun harga makanan dan minuman yang dijual berada di kisaran 20 ribuan.

Kendati item yang ditawarkan menu-menunya terbilang berada di jangkauan harga kelas menengah dan rutin buka setiap hari, Eby mengaku, omzet yang didapatnya hanya mampu untuk menutupi biaya operasional.

"Kena gempa terus disambung pandemi, dampak dari itu," ungkapnya.

Meski demikian, Eby merasa senang berbisnis di bidang ini.

Ia bercerita bagaimana orang-orang dari luar daerah seperti Bandung, Jakarta hingga Surabaya, sering datang ke Lombok untuk mampir ke tempatnya.

"Bahkan ada itu kepala dinas asal Jambi, pas kebetulan datang ke Lombok, langsung mampir ke sini karena dapat info tempat ngopi dari orang Surabaya," tuturnya.

Banyak dari pelanggannya dari luar Lombok memang sengaja datang untuk merasakan langsung pengalaman ngopi di kawasan kota tua dengan biji kopi asli dari Lombok.

"Ngambil arabika di Sembalun, Sajang dan Sumbawa, ada juga sih yang dari Jawa," ungkapnya.

Bagi Eby, kopi tidak hanya pahit, tapi juga memiliki banyak rasa lain yang bisa diungkap.

""Bukan sekadar pahitnya yang dicari, kita juga bisa nemuin rasa-rasa lain yang secara ajaib muncul di dalamnya, itu uniknya kopi," tandasnya.

(*)

Berita Terkini