Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Patayatul Wahidah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, H Lalu Hamzi Fikri menyebut persebaran Covid-19 varian omicron di NTB dominan transmisi lokal.
“Malah sekarang, bicara tentang transmisi lokal juga virus ini lebih dominan ke transmisi lokal,” kata Hamzi Fikri saat ditemui Tribunlombok.com di ruang kerjanya, Rabu (26/1/2020).
Dua kasus positif Covid-19 varian omicron ditemukan di NTB pada Desember lalu setelah dua sampel dikirimkan ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan.
Baca juga: Jalan di Depan IPDN, Jadi Lokasi Olahraga Masyarakat Kota Praya
Baca juga: Rincian Transportasi Koridor Pintu Masuk Pulau Lombok untuk Penonton MotoGP Mandalika 2022
Kedua pasien berusia lanjut tersebut masing-masing berasal dari Sumbawa dan Kota Mataram yang diketahui tidak memiliki riwayat ke luar daerah.
Sejak kasus ini belum terdeteksi sebagai omicron, tracing, tracking dan treatment (3T) telah dilakukan.
Menurut Hamzi Fikri, rasio tracking kontak erat di NTB sudah jauh melampaui standar World Health Organization (WHO).
“WHO kan 1:15 kita sudah lalukan rata-rata di NTB ini 1:26 tracing kontak kita,” ujarnya.
Tracing kontak kepada pasien di Sumbawa menunjukkan jika ia sebelumnya telah dikunjungi oleh anaknya yang berasal dari luar daerah.
Sedangkan, pasien di Kota Mataram belum pernah di vaksin dan memiliki komorbid yang membuat kondisinya memburuk dan meninggal pada 14 Desember 2021.
Baca juga: Pedagang Tuak Manis di Pusuk Pass Berharap Bisa Cicipi Berkah MotoGP Mandalika 2022
Oleh karena itu, Hamzi Fikri menekankan pencegahan penyebaran omicron ini dapat dilakukan dengan mendorong percepatan vaksinasi.
“Agar yang belum di vaksin segera di vaksin, yang sudah dosis pertama segera lakukan dosis kedua jika sudah waktunya, sekarang juga kita gencarkan vaksin untuk anak,” jelasnya.
Dengan adanya dua kasus ini ia meminta warga NTB untuk lebih waspada tetapi juga tidak merasa takut berlebihan.
(*)