Sunardi mengaku tidak menyangka anaknya berniat mengikuti Korps Mahasiswa Siaga atau Menwa, sebab Gilang pernah mengatakan keinginannya ikut BEM.
"Kok tahu-tahu mau ikut Menwa," kata dia.
Sebelumnya, sang ibu juga pernah mengarahkan Gilang untuk menjadi anggota TNI, namun tidak berminat.
Sunardi sendiri adalah seorang purnawirawan TNI.
"Setelah jadi mahasiswa kok malah pengin masuk ke Menwa, tapi kalau namanya sudah takdir Allah mau bagaimana lagi," kata dia.
Sunardi mengungkap ibunya sempat tidak merestui Gilang ikut kegiatan Menwa karena khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Keluarga tidak pernah menyangka akan terjadi seperti ini. Tidak sama sekali. Siapa yang punya harapan anaknya untuk seperti itu," tambah Sunardi.
Sang ayah ikut siapkan perlengkapan
Mengetahui keinginan Gilang mengikuti Menwa, Sunardi pun membantu anaknya menyiapkan perlengkapan untuk diklatsar, salah satunya sepatu PDL.
Sunardi menyiapkan sepasang sepatu PDL, namun ternyata jenisnya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Sepatu yang dicari ialah PDL kulit jeruk model lama.
"Sebelum cari perlengkapan mandi bilang gini 'Pak sepatunya nanti bukan pakai yang ini'. Kan sudah saya siapin sepatu baru yang militer kanvas ada ritsleting itu. Bukan pakai sepatu yang ini itu pak," kata Sunardi.
Baca juga: Polda Jateng: Peserta Diklat Menwa UNS Diduga Tewas Akibat Pukulan di Kepala, Ada Sumbatan di Otak
Untungnya Sunardi masih memiliki beberapa sepatu yang dia peroleh saat masih aktif sebagai TNI.
"Yang saya kasihkan (Gilang) kebetulan sepatu belum saya pakai waktu pembagian sudah lama. Terus saya bersihkan, saya lap kain basah," terang dia.
"Kalau bilang dari kemarin bisa direndam dulu, Mas (Gilang). Nanti dipakai kan lemas, enak. Kalau seandainya bilang kemarin. Saya rendam kemudian jemur sebentar kan dipakai bisa lemas," kata Sunardi pada Gilang saat itu.