Biaya dan Sistem Hambat Kampus Merdeka, Menteri Nadiem Serap Aspirasi Mahasiswa dan Dosen NTB

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DIALOG: Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim berdialog dengan mahasiswa dan dosen, di Universitas Mataram, Rabu (6/10/2021). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim berdialog dengan mahasiswa dan dosen di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dialog berlangsung di halaman Auditorium M Yusuf Abubakar, Universitas Mataram (Unram), Kota Mataram, Rabu (6/10/2021).

Dalam pertemuan itu, Nadiem mengungkapkan kehadirannya di NTB untuk mendengarkan unek-unek dosen dan mahasiswa mengenai program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

"Saya di sini sebenarnya bukan untuk bicara. Saya di sini untuk mendengar adik-adik, dan bapak ibu," kata Nadiem, Rabu (6/10/2021).

Baca juga: Manusia Tercepat Indonesia, Lalu Muhammad Zohri Sumbang Emas untuk NTB

Pada kesempatan yang sama, Nadiem juga menjelaskan mengenai arah beberapa program MBKM melalui delapan Indikator Kinerja Utama (IKU).

Di antaranya, lulusan mendapat pekerjaan yang layak.

Tonton  juga:

Mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus.

Kemudian dosen berkegiatan di luar kampus.

Baca juga: Lolos Seleksi, 18 Mahasiswa Kampus Merdeka Magang di PT SMS

Praktisi mengajar di dalam kampus.

Lalu hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat.

Program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia.

Kelas yang kolaboratif dan partisipatif, dan program studi berstandar internasional.

Dalam program Kampus Merdeka terdapat berbagai bantuan bagi perguruan tinggi untuk mencapai delapan IKU perguruan tinggi.

Karena biaya dan sistem regulasi menjadi faktor penghambat jalannya Kampus Merdeka.

"Karena itu Kemendikbudristek secara proaktif memberikan solusi," tambahnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Mataram Lalu Husni dalam pertemuan itu mengatakan, pihaknya mendukung dan antusias mengimplementasikan program MBKM.

Implementasi MBKM di kampusnya masih menghadapi sejumlah tantangan.

Namun pihaknya terus mengupayakan solusinya.

Ia optimistis program MBKM dapat dilaksanakan dengan baik seiring dengan berjalannya waktu.

Husni menjelaskan, perguruan tinggi negeri di pulau Lombok berhasil menjalankan Program MBKM.

Baca juga: Mahasiswa NTB Antusias Ikut Vaksinasi Merdeka di Kampus, Sudah Rindu Masuk Kuliah Secara Normal 

Berbagai capaian di tahun 2020/2021, kata Husni.

Antara lain, mahasiswa mengambil mata kuliah di luar prodi dalam perguruan tinggi 137 orang.

Mahasiswa yang mengambil mata kuliah di luar prodi di perguruan tinggii yang berbeda sebanyak 249 orang.

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim berdialog dengan mahasiswa dan dosen, di Universitas Mataram, Rabu (6/10/2021).  (Dok. Mendikbudristek)

Mahasiswa yang mengambil mata kuliah di luar prodi di luar perguruan tinggi berjumlah 180 orang.

Mata kuliah yang ditawarkan untuk MBKM tercatat 426 orang.

"Kemudian, mahasiswa yang mengikuti kegiatan magang/praktik di industri  berjumlah 635 orang,” katanya.

Rektor Universitas Teknologi Mataram (UTM) Lalu Darmawan Bakti menyatakan, mahasiswanya bersemangat mendaftarkan diri dalam program MBKM yang dibuka secara daring.

"Ketika program magang bersertifikat ditawarkan, mahasiswa kami berlomba-lomba mendaftarkan diri," katanya.

Sebanyak 149 mahasiswa lolos seleksi.

Mereka pun menjadi peringkat ke-20 dalam hal jumlah mahasiswa yang diterima dalam program magang bersertifikat.

Dalam dialog ini, Mendikbudristek Nadiem didampingi Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah, Rektor Universitas Mataram Lalu Husni, dan Plt Direktur Jenderal Diktiristek Nizam.

(*)

Berita Terkini