Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT – Sudah jatuh, tertimpa tangga pula.
Peribahasa itu pas untuk menggambarkan nasib para sopir truk asal Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terdampar di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat.
Setelah dua bulan lebih telantar di Pelabuhan Lembar karena KM Egon menjalani pemeliharaan.
Kini mereka dipemainkan oleh calo tiket.
Saat KM Egon tiba di Pelabuhan Lembar, mereka tiba-tiba harus membayar mahal.
Harga tiket naik dua kali lipat.
Bahkan selisih harga pembelian tiket mencapai Rp 1,5 juta.
Harget tiket online untuk truk sedang (TS) yang biasanya Rp 4,3 juta, naik menjadi Rp 5,6 juta.
Baca juga: Jelang Superbike dan MotoGP, Presiden Jokowi Minta Vaksinasi di NTB Minimal 70 Persen
Kemudian untuk kendaraan kecil yang biasanya Rp 2,5 juta. Naik menjadi Rp 4 juta.
Kenaikan harga tiket tersebut memancing keributan di Pelabuhan Lembar, Selasa (7/9/2021) malam.
Ketika KM Egon berlabuh dan hendak mengangkut para sopir truk yang terdampar dua bulan lebih tersebut.
Para sopir truk merasa dirugikan dengan ulah oknum calo tiket yang mengambil kesempatan dalam kesempitan.
Kondisi itu diperparah dengan jadwal pemberangkatan tidak sesuai dengan tiket yang sudah dibeli.
Seharusnya berangkat Jumat, 10 September 2021, namun diundur menjadi tanggal 19 September 2021.