Perselisihan Pemuda Picu Bentrok Warga di Bima, Diwarnai Hoax Korban Meninggal  

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KORBAN: Dua orang pemuda yang menjadi korban anak panah dirawat intensif di Puskesmas Sape, Jumat (27/8/2021) malam. (Dok. Polres Bima Kota)

“Akibat kejadian pelemparan tombak tersebut, keluarga saudari FT membalas dengan lemparan batu dan anak panah ke arah AL dan TS,” terang Henry.

TS terkena anak panah pada bagian dada sebelah kiri.

KORBAN: Dua orang pemuda yang menjadi korban anak panah dirawat intensif di Puskesmas Sape, Jumat (27/8/2021) malam. (Dok. Polres Bima Kota) (Dok. Polres Bima Kota)

Sementara, AL pada bagian pundak sebelah kanan tembus hingga ke lengan.

Keduanya dilarikan ke Puskesmas Sape oleh rekan-rekannya yang ada saat kejadian tersebut.

Mendengar keduanya terkena panah, ditambah lagi dengan isu meninggalnya AL, sekelompok pemuda dari kampu AL dan TS berkumpul dan mendatangi keluarga FT.

Untuk mencari HS yang diduga pemanah AL dan TS.

Baca juga: Polri Siapkan Pengamanan Khusus di Sirkuit Mandalika Jelang World Superbike 2021

Saat tiba datang ke dusun HS, pemuda terebut mendapat perlawanan dari warga hingga terjadi aksi saling lempar.

Aksi saling lempar warga dua dusun itu dapat diredam personel Polsek Sape dan Koramil 1608-03/Sape.

Warga dua dusun diimbau mundur dan kembali ke rumah masing-masing.

Serta diminta agar kejadian tersebut diserahkan kepada pihak kepolisian untuk mengamankan HS.

Selang beberapa menit kemudian, massa kembali melakukan pelemparan ke arah warga dan rumah di HS.

Sementara, warga menunggu dari dalam gang hingga massa dari dusun seberang tersebt kembali ke kampungnya.

Tidak lama kemudian, tutur Henry, untuk ketiga kalinya warga kembali mencari HS.

Namun, dapat dihalau personel gabungan Polsek dan Koramil Sape, sehingga warga kembali ke rumah.

Untuk meredam situasi semakin memanas, personel gabungan Polsek dan Kormail Sape masuk ke Dusun Wodi untuk mengamankan HS di rumah tokoh masyarakat setempat.

Halaman
123

Berita Terkini