TRIBUNLOMBOK.COM, SAMARINDA - Keluarga bawa ambulans ke Kantor Gubernur karena ditolak lima rumah sakit, minta bertemu dengan Pak Gubernur agar lihat pasien yang ditelantarkan.
Kejadian tersebut terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur.
Pasien diketahui mengalami sesak nafas.
Sebelumnya, usahanya untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit tak juga diterima.
Bahkan, sudah ada 5 rumah sakit yang menolaknya dengan alasan rumah sakit penuh karena membludaknya pasien Covid-19.
Baca juga: KISAH Bocah 8 Tahun Hidup Sendiri, Ayah dan Ibu Meninggal karena Covid-19, Bagaimana Nasibnya?
Karena sudah frustasi dan dibalut rasa kemarahan, pasien tersebut yang berada di dalam mobil jenazah dibawa oleh keluarganya ke kantor Gubernur Kalimantan Timur.
Meski belum meninggal, pasien itu memang dibawa dengan menggunakan mobil jenazah karena kondisinya yang sudah lemas dan darurat.
Di sana, keluarga pasien sempat berteriak-teriak melontarkan unek-uneknya atas pelayanan 5 rumah sakit yang telah didatanginya karena menolak kakaknya yang dalam kondisi sesak nafas.
"Itu rasa sakit hati saya karena lihat kakak saya ditelantarkan begitu saja. Tidak dilayani seperti layaknya pasien lainnya. Pasien lain dilayani kenapa kakak saya tidak," ucap
Keluarga pasien, Siti Sumirah dilansir dari TribunKaltim.co, Sabtu (24/7/2021) petang.
Baca juga: Jokowi Sidak Apotek Cari Obat Covid, Langsung Hubungi Menkes: Antivirus, Antibiotik Gak Ada Semua
Sumirah membeberkan bahwa dia sudah membawa kakaknya ke rumah sakit Dirgahayu, RSUD IA Moeis, RS SMC, RS Bhakti Nugraha dan RS Hermina dimana semuanya menolak untuk merawat kakaknya.
"Alasan penolakan karena habis tidak ada tempat, serta oksigen tidak ada," tuturnya.
Padahal, kata Sumirah, dirinya sudah mengatakan bahwa mereka membawa oksigen sendiri.
"Terus saya bilang saya bawa oksigen, mau berapa akan saya kasih. Tetapi mereka menolak bahkan tidak mau melihat pasiennya. Jadi mereka hanya bilang tidak ada," geram dia.
Karena itulah, Sumirah yang sudah begitu frustasi akhirnya membawa mobil jenazah yang dinaiki kakaknya ke kantor Gubernur Kaltim.
Sumirah mengaku hendak menemui Gubernur Isran Noor agar melihat kondisi anggota keluarganya.
"Maksud saya ke sana tadi untuk ditemukan kepada pak Gubernur biar lihat pasien ini seperti apa. Bisa-bisanya ditelantarkan begini dan jika tidak ditangani bisa mati di dalam perjalanan nanti, Itu saja," ucapnya.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Catat Kasus Kematian Tertinggi, 1.566 Kasus Tersebar di 34 Provinsi
Meski tak menemui sang gubernur, Sumirah mengaku cukup terbantu karena akhirnya sang kakak bisa mendapatkan rumah sakit setelah dibantu oleh petugas Satpol PP yang bertugas.
"Untung ada RS Atma Husada Mahakam yang menolong sama petugas satpol PP tadi," imbuhnya.
Bikin Kaget Petugas
Kedatangan mobil jenazah warna putih dengan sirine menyala yang masuk ke kantor Gubernur Kaltim sangat mengagetkan petugas Satpol PP yang sedang bertugas.
Satpol PP yang bertugas di kantor Gubernur Kaltim di Jl Gadjah Mada, Samarinda kaget saat melihat ambulans membelok dan berhenti di gerbang kantor Gubernur Kaltim, Kamis 22 Juli 2021 sekitar pukul 15.45 WITA.
Belum reda perasaan kaget petugas jaga, seorang ibu-ibu keluar dari ambulans dan berteriak mengeluhkan kondisi keluarganya yang sedang sakit.
Baca juga: Patroli PPKM Level 4 di Mataram, Pedagang Bakso Bakar Kaget Dagangan Diborong Polisi
Baca juga: Subsidi Gaji Rp 1 Juta Segera Cair, Ini Wilayah PPKM Level 4 yang Pekerjanya Dapat Bantuan
Bahkan mau menurunkan keluarganya yang sedang sakit di ambulans ke pelataran kantor Gubernur Kaltim.
Hal ini dilakukan karena kekecewaan terhadap rumah sakit yang menolak memberi pelayanan kepada keluarganya.
"Jadi teriak-teriak lah itu keluarga. Dia mengeluhkan bahwa keluarganya sakit, dan meminta agar bisa dilayani dan diperiksa.
Kalau memang Covid-19 oke kami akui. Tapi jangan ditolak begini ucap pihak keluarga bilang ke kami," kata Kadir, salah seorang petugas Satpol PP yang sedang bertugas di kantor Gubernur Kaltim.
Kadir pun mengambil inisiatif bersama teman-temannya yang sedang berjaga membantu sang ibu mencari rumah sakit.
"Karena saya juga pernah ikut pengantaran, maka kami bantu antarkan tetapi tidak bisa dibantu sepenuhnya," katanya.
Akhirnya pasien itu dibantu dibawa Ke Rumah Sakit Atma Husada.
Dari cerita sang ibu keluarga pasien, Kadir mengetahui bahwa hasil tes usap (swab) belumlah diketahui.
Namun pihak keluarga menyayangkan, mengapa anggota keluarganya ditolak dan tidak diperiksa terlebih dulu.
"Kalau tadi cerita (ibu itu) hasil swabnya belum keluar. Cuma jangan dikatakan langsung bahwa ini Covid-19. Karena kalau saya lihat kondisi beliau itu memang nafasnya sudah sesak. Cuma kami tidak tahu, kalau pihak keluarga maunya diperiksa dulu, jangan ditolak atau apapun," beber Kadir.
Peristiwa mobil jenazah yang membawa pasien sakit ke kantor Gubernur Kaltim ini kemudian viral di media sosial.
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Sakit Hati Ditolak 6 Rumah Sakit di Samarinda, Akhirnya Dibawa Ambulans ke Kantor Gubernur Kaltim