Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT – Pemandangan tidak biasa tampak di jalur bebas hambatan atau bypass II Bandara Internasional Lombok.
Di beberapa titik mendadak terpasang spanduk berisi larangan pacaran.
“Dilarang Pacaran di Sini...! BANYAK SETAN, ANTISIPASI BEGAL.” bunyi spanduk yang dipasang menggunakan kayu di pinggir jalan itu.
Spanduk-spanduk itu mulai terlihat di bypass II, setelah Bundaran Gerung atau Patung Sapi ke arah barat menuju Kota Mataram.
Ada empat spanduk yang dipasang di jalur ini. Ukuran spanduk tidak terlalu besar.
Baca juga: Dua Pembobol ATM dan Brankas Alfamart di Sekotong Diciduk, Dua Pencuri Lainnya Melarikan Diri
Spanduk itu rupanya memang sengaja dipasang Polsek Gerung, Polres Lombok Barat.
Warga memang diimbau agar tidak berdua-duaan atau pacaran di sepanjang jalur tersebut.
Sebab kondisi yang lengang dan sepi membuat daerah itu rawan terjadi tindak kejahatan seperti begal.
Pada malam hari, jalur bypass ini memang terlihat lengang, terutama di atas jam 22.00 Wita.
Jalanan sangat lengang, bahkan di beberapa titik tampak gelap karena lampu jalan tidak menyala.
Kapolsek Gerung Iptu Syarifudin Zohri yang dikonfirmasi TribunLombok.com menjelaskan, spanduk itu sudah lama mereka pasang, tapi baru sekarang banyak yang mempertanyakan.
Spanduk yang dipasang itu sifatnya untuk mengingatkan agar pasangan muda mudi berhati-hati.
”Untuk mengingatkan anak jarinte dendek nongkrong leq nike.Lamun malem ye sepi, takut laun ngundang niat dengan saq lenge.”
Artinya, untuk mengingatkan para anak muda, supaya jangan nongkrong di sana. Kalau malam sepi, nanti takutnya mengundang niat jahat.
Para pelaku kejahatan akan terpancing melakukan aksinya karena melihat suasana lengang dan sepi.
Baca juga: BI Optimis Ekonomi NTB Tumbuh hingga 4,2 Persen di Akhir 2021
”Kalau setan maksudnya, kan kalau pacaran berdua ketiganya setan,” jelas Syarifudin.
Pemandangan di bypass tersebut memang tampak bagus, terutama pada sore hari.
Banyak warga menghabiskan waktu sore di tempat itu. Bahkan anak-anak muda juga bersama pasangannya duduk di pinggir jalan.
Tapi ketika malam atau saat suasana sudah sepi, sebaiknya tidak usah di sana.
”Pernah ada kejadian, orang pacaran dibegal di situ,” katanya.
Tapi saat ini, kata Syarifudin Zohri, orang yang pacaran dan aksi begal di jalur tersebut sudah berkurang.
Anggota polisi terus melakukan patroli di kawasan tersebut untuk mengantisipasi tindak kejahatan.
Terpisah, Kasubbag Humas Polres Lobar AKP Agus Pujianto menjelaskan, himbauan itu dipasang agar pasangan mudi mudi tidak nongkrong berdua-duan di tempat sepi.
”Karena banyak kasus pembegalan di bypass, makanya kita memberikan imbauan dengan membuat spanduk di jalan tersebut,” katanya, di markas Polres Lombok Barat.
Kejadian begal sendiri sebenarnya tidak terlalu sering terjadi.
Baca juga: NTB Punya Mesin Pengolah Sampah Plastik Sistem Pirolisis, Diklaim Pertama di Dunia
Himbauan itu disampaikan sebagai langkah antisipasi agar kejahatan tidak terjadi lagi di sana.
Pemilihan kata-kata ‘Awas Ada Setan dan Begal’ dipilih supaya masyarakat tetap berhati-hati di jalur tersebut.
”Saat berhenti mau pun saat melintas di situ selalu waspada dan utamakan keselamatan,” imbuhnya.
Dia mengakui, ada potensi kejahatan di jalan itu. Karena jalur bypass jauh dari permukiman.
Di samping itu jalan itu merupakan jalur cepat dengan jalan lurus, sehingga memudahkan pelaku kejahatan saat beraksi.
Berita terkini di NTB lainnya.
(*)