BI Optimis Ekonomi NTB Tumbuh hingga 4,2 Persen di Akhir 2021
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTB Heru Saptaji optimis proyeksi pertumbuhan ekonomi NTB akhir 2021 meningkat
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Wulan Kurnia Putri
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Di tengah pandemi Covid-19, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTB Heru Saptaji optimis proyeksi pertumbuhan ekonomi NTB akhir 2021 akan meningkat.
Akselerasi pertumbuhan ekonomi NTB pada triwulan I 2021 sudah menunjukkan arah perbaikan yang signifikan.
Dari sebelumnya, kontraksinya berada pada minus 3,03 persen, menyusut menjadi minus 1,13 persen (y on y) tahun 2021.
"Insya Allah pada triwulan II dan III hingga keseluruhan tahun 2021 akan terus membaik. Sehingga perspektif pertumbuhan ekonomi NTB akan kembali positif 3,8 hingga 4,2 persen,” ungkapnya, saat menyampaikan laporan perkembangan perekonomian NTB di hadapan Gubernur Provinsi NTB Zulkieflimansyah, kepala OJK, kepala institusi vertikal, BUMN, kepala cabang perbankan, serta puluhan kepala OPD lingkup Pemerintah Provinsi NTB, di kantor BI NTB, Senin (31/5/2021).
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tersebut, dibutuhkan sinergi antar semua pihak.
Meningkatkan kolaborasi menjadi faktor penting untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah.
Baik itu kolaborasi bersama pemerintah daerah, pemerintah kabupaten/kota, institusi vertikal, BUMN, dan lembaga perbankan.
Kerja sama itu akan mempercepat pertumbuhan ekonomi ke arah lebih baik lagi.
"Semoga dengan kesamaan visi dan semangat bisa membawa perbaikan ekonomi NTB, sehingga masyarakat lebih sejahtera,” harapnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB merilis pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB pada 5 Mei 2021.
Pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB triwulan 1 tahun 2021 terhadap triwulan IV tahun 2020 dipengaruhi faktor musiman.
Misalnya kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan yang tumbuh 10,95 persen.
Pertumbuhan positif juga terjadi pada kategori jasa lainnya sebesar 5,67 persen.
Kategori transportasi dan pergudangan sebesar 4,85 persen.