Menteri Trenggono dalam pertemuan itu juga menegaskan, pelaksanaan program pengembangan harus sesuai dengan prinsip ekonomi ramah lingkungan.
Sehingga produktivitas tambak-tambak budi daya lobster tidak mengancam kelestarian laut Lombok yang indah dan bersih.
”Di samping itu, program pengembangan harus membawa berkah bagi masyarakat, baik dari sisi ekonomi maupun sosial,” ujarnya.
Baca juga: Sembunyikan 520 Gram Sabu dalam Usus, Dua Pria Lombok Timur Dibekuk Polda NTB
Berdasarkan data Pemprov NTB, produktivitas budi daya di kampung lobster Lombok Timur mencapai 82.568 kilogram atau setara Rp 41,28 miliar.
Sedangkan jumlah pembudidaya sekitar 147 kelompok dengan total keramba jaring apung lebih dari 8.400 lubang.
Selain soal budi daya lobster, dalam pertemuan tersebut juga dibahas tentang rencana pengembangan budi daya udang dan rumput laut.
Ada beberapa kawasan di NTB dinilai sangat cocok untuk mengembangkan budi daya dua komoditas tersebut.
Berita terkini di NTB lainnya.
(*)