Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Mataram mencatat wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami 85 kali gempa selama minggu kedua bulan Mei 2021.
"Gempa-gempa ini didominasi kejadian dengan Magnitudo di bawah 3.0 dan kedalaman dangkal di bawah 60 Km," kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi, Sabtu (15/5/2021).
Dari 85 kejadian gempa tersebut dipastikan tidak terdapat kejadian gempa bumi yang dirasakan sekitar wilayah NTB.
Ardhianto menjelaskan, berdasarkan analisa gempa bumi di wilayah NTB dan sekitarnya, gempa seminggu terakhir dikelompokkan menjadi 4 bagian.
Yakni gempa bumi berdasarkan magnitudo, frekuensi kejadian, kedalaman tiap kejadian gempa bumi, dan dominasi sumber gempa bumi.
Berdasarkan grafik frekuensi kejadian gempa, pada periode 7 Mei - 14 Mei 2021, terlihat gempa terbanyak tanggal 9 Mei sejumlah 22 kejadian.
Berdasarkan besar magnitudonya gempa dengan Magnitudo di bawah 3 sebanyak 62 kejadian.
Gempa dengan Magnitudo di bawah 3 sampai dengan di bawah Magnitudo 5 sebanyak 23 kejadian.
"Tidak terdapat kejadian untuk gempa dengan Magnutudo di atas 5," katanya.
Baca juga: Ini Syarat Keluar Kota Pakai Kendaraan Umum dan Pribadi Mulai 18 Mei 2021
Baca juga: Dilarang Pelesiran saat Libur Lebaran, Polres Lombok Tengah Lakukan Penyekatan
Baca juga: Rampok Rumah Pemuka Agama di Lombok Tengah, si Capek Kuras Emas dan Uang Rp 36,5 Juta
Berdasarkan kedalaman gempa bumi, gempa dengan kedalaman di bawah 60 km sebanyak 68 kejadian.
Gempa bumi dengan kedalaman di bawah 60 km sampai dengan di bawah 300 km sebanyak 17 gempa bumi.
"Tidak terdapat kejadian gempa bumi dengan kedalaman di atas 300 Km," ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan kondisi seismisitas wilayah NTB dan sekitarnya, gempa periode 7 Mei - 14 Mei 2021 didominasi di daerah sumber gempa Flores Backarc Thrust Utara Sumbawa dan subduksi Selatan Sumbawa.
"Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," imbuhnya.
Warga perlu memastikan informasi resmi hanya didapatkan dari BMKG.
Informasi BMKG disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user pemda ,pwd pemda-bmkg) atau infobmkg.
(*)