Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Personel Polres Lombok Barat yang tergabung dalam Tim ‘Bukal’ menyisir sejumlah lokasi yang rawan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), Senin (10/5/2021), dini hari.
Nama Tim ‘Bukal’ berarti tim kelelawar, diambil dari bahasa Sasak, salah satu hewan mamalia dengan pendengaran yang sangat tajam.
Kapolsek Lembar Iptu Boy Ari Purnomo mengatakan, peningkatan patroli merupakan tindaklanjut terhadap perkiraan peningkatan kriminalitas menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Baca juga: Tiga Ormas Islam di NTB Sepakat Kolaborasi Membangun Umat
“Menyasar lokasi yang berpotensi rawan gangguan Kamtibmas, seperti pencurian dengan pemberatan, pencurian dengan kekerasan, dan pencurian kendaraan bermotor (Curat,Curas, dan Curanmor atau 3C),” ungkapnya.
Selain itu, kegaiatan ini juga untuk memantau perekembangan situasi wilayah terhadap gangguan Kamtibmas lainnya, seperti balap liar dan perang mercon.
“Tentunya ini menjadi perhatian, mengingat di beberapa tempat gangguan seperti ini kerap terjadi, sehingga kami mengambil langkah preventif (pencegahan),” katanya.
Protokol kssehatan juga menjadi atensi jajarannya, dimana menjelang Idhul Fitri, intensitas kegiatan masyarakat juga meningkat.
“Wilayah Lembar terdapat banyak obyek vital, seperti perkantoran pergudangan, dan pertokoan, sehingga ini kami antisipasi, termasuk antisipasi pembobolan Anjungan Tunai Mandiri (ATM),” sambung Boy Ari Purnomo.
Baca juga: Pengadaan Barang dan Jasa Rawan Dikorupsi, Pemprov NTB Rencanakan Penerapan Aplikasi Bela
Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Lombok Tengah, Selasa 11 Mei 2021 serta Bacaan Niat dan Berbuka
Kegitan patroli Tim Bukal menyisir dusun Gunungsari, Desa Jembatan Kembar dan perkampungan padat penduduk Desa Sekotong Timur, Kecamatan Lembar.
“Di Desa Jembatan Kembar, ditemukan sekelompok orang melakukan lomba gangsing, sehingga langsung diambil tindakan dengan membubarkannya karena dapat menimbulkan kerumunan,” pungkasnya.
Kapolsek mengingatkan warga tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Saat ini kerumunan sering kali terjadi bila tidak segera diantisipasi," katanya.
Berita terkini di NTB lainnya.
(*)