Kontroversi Bolehkan Mudik Lebaran, Ini Penjelasan Gubernur NTB

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Provinsi NTB Zulkieflimansyah  

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Penyataan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah membolehkan mudik lebaran 2021 mengundang kontroversi di saat pemerintah pusat melarang warga mudik.

Terkiat hal itu, Gubernur Provinsi NTB Zulkieflimansyah menjelaskan, awal mulanya dia hanya ngobrol-ngobrol dengan beberapa orang wartawan, usai salat jumatan, Jumat (15/4/2021).

Ia pun terkejut pernyataanya itu menjadi sorotan dan mendapat banyak tanggapan.

”Padahal masalah mudik ini, kita harus sama dengan pemerintah pusat,” katanya, saat ditemui di pendopo Gubernur NTB, Selasa (20/4/2021).

Saat itu, kata Zulkieflimansyah, dia sedang berbicara tentang kondisi di NTB sendiri.

Baca juga: Larangan Mudik Pukul Usaha Penyeberangan, Gapasdap Minta Aturan Dicabut

Wilayah NTB kecil dibandingkan daerah lain. Jika terlampau kaku menerapkan aturan seperti awal-awal Covid-19 terjadi, itu bisa menimbulkan masalah sosial.

”Ada orang mau berziarah dari Lombok Tengah ke Lombok Timur dilarang, jalan ditutup dan sebagainya, itu menghadirkan masalah baru,” ujarnya.

Karena itu, larangan mudik dalam konteks wilayah NTB tidak perlu ditafsirkan terlalu kaku.

”Pengalaman kita kalau orang dilarang biasanya upayanya bisa lebih kreatif,” katanya.

Sehingga proses silaturahmi dalam lebaran dibiarkan mengalir saja.

Kerinduan orang berkumpul bersama keluarga, selama masih di dalam daerah, tidak masalah.

Masyarakat di Kota Mataram bisa mudik ke kampung halaman di kabupaten lain.

Baca juga: Selama Larangan Mudik di Ramadhan 1442 H, Bandara Lombok Tetap Beroperasi

”Toh protokol kesehatan tetap diterapkan secara ketat,” katanya.

Bila dilarang terus, kata Zul, warga akan jadi pesaran dan mencoba cara lain untuk bisa pulang.

Misalnya ada yang mengakali sembunyi di dalam truk atau bus.

”Kita tidak ingin itu terjadi, karena ini dalam suasana bulan puasa,” katanya.

Tetap Ikut Aturan Pusat

Zulkieflimansyah menegaskan, karena wilayah NTB cukup kecil, pemerintah daerah sudah sangat paham bagaimana mengendalikan pandemi Covid-19.

Baca juga: Presiden Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Larang Mudik Lebaran 2021, Simak Penjelasannya

”Jadi bukan mudik dari Jakarta ke sini sebenarnya kemarin (saya bicara), tapi mudik di dalam Nusa Tenggara Barat sendiri,” tegasnya.

Dengan kata lain, Pemprov NTB tetap mengikuti aturan pemerintah pusat.

Pemerintah daerah tentu mengikuti kebijakan tersebut untuk mengendalikan pandemi Covid-19.

”Praktiknya di NTB ini biasa-biasa saja, pengendalian Corona sudah berjalan baik, tentu kita ingin lebih baik lagi,” ujarnya.

Menurutnya, masyarakat saat ini juga semakin sadar menerapkan protokol kesehatan.

”Jadi kalau pun harus mudik di dalam NTB sendiri saya kira bukan masalah yang besar,” tandasnya.   

(*)

Berita Terkini